A-Z Lock Up Saham, Artinya, Penyebab, Jangka Waktu dan Dampak Bagi Investor



Pada hari ini tanggal 9 Desember 2024, saya berencana menebus saham Adaro Andalan Indonesia (AADI) melalui PUPS yang akan berakhir besok jam 10 pagi. Sejak IPO tanggal 5 Desember 2024 hingga hari ini, saham AADI sudah  ARA (Auto Reject Atas) atau mencapai batas maksimal kenaikan harian dalam beberapa hari. Kalau dihitung, harganya sudah naik sekitar 71% dari harga saat pertama masuk bursa Rp 5.550 per lembarnya.  


Nah, bagi yang mendapat jatah saham AADI melalui PUPS maka akan memperoleh harga di 5.960. Sementara harga per 9 Desember adalah Rp 9.550. Wah, jika saya tebus berarti sampai hari ini saja saya sudah untung Rp 3.590 perlembar atau Rp 359.000 per lotnya. Apalagi bau-baunya akan terus naik dalam beberapa waktu kedepan dan diprediksi para analis mencapai belasan ribuan.  

Sebagai investor kelas teri saya langsung terbayang berapa cuan yang akan saya dapatkan dalam beberapa hari saja. Ya, saya berpikira menebus dan setelah itu langsung menjual. Mendapatkan cuan dalam jangka waktu pendek. Ternyata oh ternyata ketika saya baca kembali ketentuan tebus saham AADI ini maka saya kaget mengetahui ada sistem lock up saham

Saya sempat bertanya-tanya apa itu lock up saham? Soalnya ñnini pertama kalinya saya mendengar istilah ini sejak terjun ke pasar modal. Saya mencari tahu dari berbagai sumber dan menarik kesimpulan. Kesimpulan apa dan bagaimananya lock up saham ini saya sharing dibawah ini. 


Lock Up Saham Artinya Apa? 

Secara sederhana, jika dilihat dari katanya saja sebenarnya kita sudah mendapatkan gambaran. Dalam bahasa Inggris, lock artinya kunci. Sementara, lock up artinya mengunci atau penguncian. Yup, bisa dipahami bahwa lock up saham artinya adalah mengunci saham dalam jangka waktu tertentu atau digembok dalam sekian periode. 

Sejak lock up saham berlaku efektif maka berarti tidak bisa “dibuka”, nah “tidak bisa dibuka” di pasar modal berarti tidak bisa dijual. Yup, tidak bisa dipindahkan kepemilikannya selama masih dalam periode dikunci. 

Mengapa Diberlakukan Lock Up Saham? 

Biasanya peraturan ini ditetapkan pada perusahaan yang baru IPO sebagai bentuk perlindungan dan pengendalian. Regulasinya diatur oleh Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan serta manajemen perusahaan bersangkutan. Hal ini demi menjaga harga saham agar stabil. Ngeri saja kita sebagai investor menyaksikan harga saham baru IPO naik berhari-hari kemudian setelah itu langsung turun dalam dalam jangka waktu pendek. Jika saham mengalami fluktuasi yang berlebihan tentu kita sebagai masyarakat menjadi bingung dan sulit mengetahui berapa sih sebenarnya nilai saham tersebut. 

Juga ada kekhawatiran, jika sistem lock up saham ini tidak diberlakukan, maka kemungkinan besar akan terjadi aksi profit taking besar-besaran. Inilah yang dikhawatirkan akan membuat harga saham tidak stabil. Dalam kasus saham Adaro Andalan Indonesia (AADI), bayangkan dalam 3 hari sejak IPO saja sudah untung 71 %. Jika pemegang saham langsung menjual tentu sudah sangat besar untungnya. Semua akan berdesakan untuk mengambil cuan. Sayang sekali, ini tidak bisa dilakukan selama masih dalam periode lock up saham. 

Selain itu, Bursa Efek Indonesia menetapkan periode lock up saham ini dalam rangka melindungi investor. Hal yang lebih penting lagi, BEI ingin perusahaan atau pemegang saham besar yang bertindak sebagai pengendali agar menjaga pengendaliannya atas saham yang sudah ditawarkan ke publik. 

Berapa Lama Lock Up Saham?
 
Tergantung kepada kebijakan dari perusahaannya. Setiap perusahaan akan menetapkan peraturan berbeda-beda. Ada yang 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan. Merujuk pada Adaro Andalan Indonesia (AADI), bagi pemegang saham ritel atau masyarakat lock up saham berlaku selama 8 bulan. Sementara itu, khusus untuk perusahaan atau pemegang saham pengendali AADI yang dalam hal ini adalah Adaro Strategic Investmen (ASI) dan Boy Tohir diberlakukan lock up selama 12 bulan. 

Jenis seri saham kadang juga mempengaruhi masa periode lock up ini. Misalnya pada saham GOTO seri A yang masa lock upnya 8 bulan. Sementara itu, untuk saham GOTO seri B masa lock upnya berlaku 24 bulan. 


Dampak Lock Up Saham Bagi Investor Ritel

Mungkin teman-teman juga bertanya-tanya sama seperti saya, apa sih dampak dari kebijakan lock up saham ini terhadap kita sebagai investor ritel? Secara tidak langsung tentu ada pengaruhnya ya. 

1. Tidak bisa segera diuangkan

Dampak pertama ya sudah jelas dan pasti adalah kamu tidak bisa menjual saham. Tidak bisa menjual berarti ya tidak bisa menguangkan kepemilikan sahamnya hingga waktu lock up berakhir. Nah, jika kamu berniat tebus saham dengan harapan segera memiliki uang, tentunya membeli saham IPO dengan sistem lock up ini kurang cocok untukmu. 

2. Modal akan tertahan 

Setelah saya renungkan, jika kita cenderung menginginkan cuan dalam jangka waktu pendek, tentu tidak cocok membeli saham IPO yang di lock up ini. Artinya dana kita akan tertahan selama sekian bulan. Mungkin lebih baik digunakan untuk membeli saham lain yang lebih potensial. Ini sebagai investor kecil ya. Saya sendiri merasa sayang saja modal saya yang sedikit tertahan selama 8 bulan di saham IPO yang menggunakan sistem lock up lama. 

3. Belum tentu cuan lebar

Memang di akun sekuritas akan didapati kalau sahamnya sudah untung sekian persen tetapi itu hanya tulisan angka saja karena tidak bisa diuangkan dalam berapa bulan kedepan. Apakah akan cuan besar saat masa penguncian berakhir? Belum tentu, tidak ada yang pasti di pasar saham. Ketika lock up dibuka selalu ada dua kemungkinan yaitu sahamnya memang masih lanjut naik atau malah makin turun. 

Oya, saya berkaca pada IPO saham GOTO dulu, dimana setelah lock up sahamnya dibuka 8 bulan kemudian, harganya malah anjlok parah. Harga setelah lock up dibuka justru di bawah harga IPO dan harganya terus turun dalam. Hingga sekarang belum pernah lagi mencapai harga IPOnya. Jadi, jika dulu kamu beli saham GOTO kemudian berniat menjual pada masa lock up dibuka bukan untung melainkan buntung ya. 

Mungkin kurang tepat jika berkaca dan belajar dari satu saham saja, namun sebagai investor kecil tentu benar-benar harus dipikirkan. Seperti diketahui, harga saham dikendalikan oleh kelompok pengendali dan orang-orang dengan modal besar yang disebut dengan bandar. Cuan di pasar saham tidaklah sesederhana yang dipikirkan dan dibayangkan. Kadang terlihat seolah-olah cuannya akan begitu menggiurkan ternyata malah merugikan.

***

Nah, demikianlah informasi tentang lock up saham. Setiap investor pastinya sudah tidak sabar ingin segera menjadikan saham dalam bentuk uang dengan cara dijual dalam waktu sependek-pendeknya. Namun, hal ini terhalang oleh sitem lock up saham yang diberlakukan oleh perusahaan pengendali. Semua kembali kepada strategi investasi masing-masing. 

Jika teman-teman adalah investor jangka panjang dan yakin suatu saham IPO yang sedang lock up prospeknya bagus. Maka silahkan juga dibeli dan dihold. Artinya teman-teman sudah siap mental jika saat lock up dibuka sahamnya ARB berhari-hari. Kalau saya, mental saya rasanya belum kuat dan mau cari aman saja. Saya lebih baik kembali fokus mengincar saham lain yang sedang diskon besar saja.[]

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


Top Bisnis Online
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0