
#Topbisnisonline – #Tips Freelance Writer: Nulis di #Medium, #LinkedIn, atau #Blog Pribadi – Mana yang Paling Tepat? – Menjadi seorang #freelance writer bukan hanya soal kemampuan menulis, tetapi juga soal membangun personal brand dan menjangkau audiens yang tepat. Salah satu cara terbaik untuk menunjukkan kemampuan menulis sekaligus memperluas jaringan adalah dengan rutin menerbitkan tulisan di #platform digital. Tiga media populer yang sering digunakan adalah Medium, LinkedIn, dan blog pribadi. Tapi, mana yang paling tepat untuk kamu?
Baca Juga: Micro-Investing: Nabung Harian Lewat Aplikasi Investasi Rp 10 Ribu
Berikut adalah panduan dan tips menulis di masing-masing platform agar kamu bisa memaksimalkan potensi sebagai freelance writer.

1. Menulis di Medium: Untuk Eksposur dan Komunitas Penulis
Medium adalah platform blogging yang fokus pada kualitas konten. Di sini, tulisanmu bisa menjangkau pembaca global, terutama jika masuk ke publikasi besar atau direkomendasikan oleh algoritma Medium.
Kelebihan:
- Jangkauan audiens luas: Medium memiliki komunitas pembaca aktif.
- Antarmuka menulis yang bersih dan profesional.
- Mudah viral: Jika artikelmu disukai dan direkomendasikan, bisa mendatangkan ribuan views dalam waktu singkat.
Kekurangan:
- Tidak sepenuhnya milikmu – Medium bisa mengubah algoritma atau kebijakan sewaktu-waktu.
- Monetisasi tergantung pada Medium Partner Program, yang belum tentu cocok untuk semua penulis Indonesia.
Tips Menulis di Medium:
- Gunakan judul yang menarik dan informatif.
- Buka dengan paragraf pertama yang langsung menjawab rasa ingin tahu pembaca.
- Konsisten menulis di niche tertentu untuk membangun pengikut.
2. Menulis di LinkedIn: Bangun Kredibilitas Profesional
LinkedIn bukan hanya tempat untuk mencari kerja atau koneksi, tapi juga platform untuk berbagi insight dan pengalaman profesional. Jika kamu seorang freelance writer yang ingin menjangkau klien potensial, LinkedIn adalah tempat yang tepat.
Kelebihan:
- Menjangkau klien dan rekan profesional.
- Meningkatkan kredibilitas sebagai penulis spesialis di bidang tertentu.
- Tulisan bisa langsung dilihat oleh koneksi yang relevan.
Kekurangan:
- Tidak semua jenis konten cocok. Tulisan terlalu personal atau tidak relevan dengan dunia profesional mungkin kurang mendapat perhatian.
- Kurang ideal untuk genre kreatif seperti fiksi atau esai personal.
Tips Menulis di LinkedIn:
- Fokus pada topik profesional: content marketing, pengalaman proyek, tren industri, dan tips karier.
- Gunakan bahasa yang ringkas, relevan, dan mudah dipahami.
- Tambahkan visual seperti grafik atau tautan portofolio jika perlu.
Baca Juga: Strategi Bangun One Person Business dari Rumah: Panduan Sukses untuk Pemula
3. Menulis di Blog Pribadi: Untuk Kebebasan dan Kontrol Penuh
Membangun blog pribadi memberi kamu kebebasan penuh atas konten dan tampilan. Ini seperti memiliki rumah sendiri dibandingkan hanya menyewa kamar.
Kelebihan:
- Kontrol penuh atas tampilan, struktur, dan monetisasi.
- Portofolio jangka panjang – kamu bisa membangun kredibilitas lewat artikel konsisten di satu tempat.
- Bisa diintegrasikan dengan Google AdSense, afiliasi, atau produk digital.
Kekurangan:
- Perlu waktu untuk membangun audiens dan SEO.
- Harus mengurus teknis (hosting, domain, kecepatan situs).
Tips Menulis di Blog Pribadi:
- Pilih niche yang kamu kuasai dan minati.
- Optimalkan SEO dasar: gunakan heading, meta deskripsi, dan keyword relevan.
- Konsisten posting, setidaknya 1 artikel per minggu.
Kesimpulan: Pilih Sesuai Tujuanmu
Platform | Tujuan Utama | Cocok Untuk |
---|---|---|
Medium | Menjangkau pembaca luas & komunitas | Penulis artikel opini, esai, personal growth |
Membangun kredibilitas profesional | Freelance writer di bidang bisnis/konten | |
Blog Pribadi | Membangun brand & portofolio jangka panjang | Penulis serius yang ingin mandiri & konsisten |
Tidak ada jawaban pasti mana yang terbaik, karena setiap platform punya kelebihan masing-masing. Idealnya, kamu bisa mengombinasikan ketiganya: menulis esai mendalam di Medium, berbagi insight di LinkedIn, dan menyimpan semua portofolio di blog pribadi.
Baca Juga: Solopreneur vs Startup: Mana yang Cocok Buat Kamu?
Penutup
Sebagai freelance writer, kamu bukan hanya pencipta konten, tapi juga pemilik brand pribadi. Pilih platform yang sesuai dengan karakter tulisanmu dan strategi jangka panjang. Mau lebih optimal? Gunakan Medium dan LinkedIn sebagai etalase, dan arahkan pembaca ke blog pribadimu sebagai pusat portofolio.
Mulailah menulis hari ini. Karena satu artikel bisa membuka banyak pintu peluang.
[…] Baca Juga: Tips Freelance Writer: Nulis di Medium, LinkedIn, atau Blog Pribadi – Mana yang Paling Tepat? […]