Kepercayaan pada agama dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik dengan memberikan harapan dan mendorong berpikir positif. Sedangkan keluar dari agama dapat meningkatkan situasi stres.
Salah satu penemuan mutakhir yang amat mengagumkan ialah diketahuinya sentra di otak yang aktif disebabkan keimanan dan ibadah yang berfungsi untuk menyeimbangkan peran kejiwaan dan fisik. Hal tersebut menetapakan prinsip penciptaan bahwa keyakinan adalah fitrah yang tertanam dalam jiwa manusia. Jiwa yang khusyuk akan mempengaruhi kesehatan jiwa dan fisik.
Sebagian besar peneliti memastikan bahwa pesimis menambah kemungkinan besarnya manusia ditimpa penyakit fisik seperti kanker. Pesimis juga erat kaitannya dengan berbagai goncangan jiwa seperti stress, putus asa dan depresi.
Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap penderita penyakit kanker menjelaskan adanya hubungan positif antara pesimis dan kecepatan penyebaran penyakit kanker tersebut. Perasaan putus asa juga menyebabkan cepatnya penyebaran penyakit kanker. Sebaliknya, iman dan ikhlas terhadap keputusan Tuhan menyebakan terjadinya self treatment (pengobatan mandiri) dalam sebagian kasus kesembuhan kanker.
Selain itu, para ahli juga menemukan sebuah pusat di otak yang aktif melakukan renungan (meditation) yang disertai ibadah dan mengembalikan fungsi fisik dasar kepada kondisi istirahat (state rest) yang mendukung fitrah keimanan dan pengaruh fisiknya.
Kesimpulan penelitian ilmiah yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2001 dari hasil penggunaan teknologi baru scanning terhadap otak yang dilakukan oleh sebuah team ilmiah yang dipimpin Andrew Newberg, professor Radiology pada fakultas kedokteran Universitas Philadelphia, USA yaitu kepercayaan kepada Tuhan adalah desain dasar (design in built) yang sudah ada dalam otak.
Oleh karena itu, tidak mungkin seseorang dapat terlepas dari kepercayaan kepada Tuhan kecuali dengan pura-pura buta terhadap fitrah yang lurus yang menjadikan manusia terdorong untuk beragama sepanjang sejarah.
Sebaliknya, pengingkaram terhadap kecenderungan keimanan tersebut berarti mengabaikan kekuatan/kemampuan yang dahsyat yang berkembang sehingga memungkinkan seseorang mengenal kekuasaan Tuhan dengan berfikir dan meneliti ciptaan Tuhan. Menurut Andrew Newberg, manusia dapat dikatakan diarahkan oleh satu kekuatan terhadap agama (religion for wired-hard).
Ibadah bisa membentu terlepas dari berbagai kepediahan dan tekanan jiwa serta kesembuhan dari berbagai kegoncangan seperti kegelisahan, stress, depresi dengan berbagai efek fisik lainnya. Pelaksanaan ibadah secara teratur akan menghindarkan seseorang dari tekanan-tekanan.
DR. Lawrence Mickeny, direktur Lembaga Amerika untuk pengobatan goncangan otak, bahwa melaksanakan perenungan yang mendalam sampai khusyuk dapat menolong mengalahkan rasa kepedihan jiwa dan perasaan down.
Untuk mencapai hati yang sehat diperlukan suatu proses berupa pendidikan dan latihan spiritual. Mengingat Tuhan adalah salah satu latihan untuk mendapatkan hati yang sempurna. Hati yang sempurna yang dimaksud disini adalah hati yang tenteram dan damai. Orang yang memiliki hati yang bersih akan selalu tenang dan tenteram, bahagia serta jauh dari penyakit fisik. []