Sukses Berkat Prinsip Berbagi

Views :207 Times
Selasa, 08 Mei 2012 09:46

Bagi
Fatmah Bahalwan, kesuksesan tidak bisa diciptakan seorang diri. Ia
membuktikannya dengan membuka seluruh resep masakan yang dipunyainya di
dunia maya.

Fatmah menceritakan kisahnya yang mendasarinya
berbagi resep dengan banyak orang. Suatu hari, perempuan kelahiran
Wonosobo, 15 Januari 1964 itu pernah meminta resep masakan kepada
seseorang. Namun, orang tersebut menolak dengan alasan kerahasiaan.
Penolakan tersebut membuatnya sakit hati. Sejak itu, ia bertekad
membuktikan dirinya mampu sukses dengan membagi resep yang dipunyainya
kepada orang lain.

“Rasanya waktu minta resep itu sakit hati
sekali. Saya enggak pengen teman saya merasakan hal seperti yang saya
rasakan. Bagi saya, resep itu enggak untuk dirahasiakan. Makanya, setiap
kali teman saya tanya apa resep saya, saya jawab,” ujar Fatmah seperti
dilansir mediaindonesia.com.

Keterbukaannya tersebut
menghantarkannya ke permintaan membuat kursus. Padahal, ia sama sekali
tak punya latar belakang pendidikan formal memasak. Ia pertama kali
melakukannya pada 2002 saat masih bekerja sebagai sekretaris eksekutif
di sebuah bank syariah swasta. Kursus tersebut diadakan di rumahnya
dengan peserta sebanyak 10 orang untuk setiap sesi. Ia hanya
melakukannya di setiap akhir pekan.

Sekitar akhir 2004, ia
memberanikan diri untuk berhenti bekerja dan fokus menjalankan bisnis
kuliner rumahan. Keyakinannya didasarkan pada jumlah pendapatan yang
semakin stabil dan lebih tinggi daripada gaji yang diperoleh dari
kantor. Kebetulan, atasannya saat itu mendukung langkahnya. Ia bahkan
ditawari pinjaman untuk membeli rumah yang dipergunakannya sebagai tempat kursus, bisnis, dan tempat tinggal.

Keputusannya
tak salah. Usaha kursus masak yang dijalaninya terus mengalami
perkembangan. Tuntutan dari para muridnya terus-menerus berdatangan.
Umumnya berupa pertanyaan seputar kendala memasak resep yang sudah
diajarkannya.

Komunikasi lewat telepon dan pesan pendek dirasanya
sudah tidak lagi efektif. Saat itulah, ide untuk membuat milis
tercetus. Suami Fatmah membantunya membuat akun dan Fatmah menjadi
moderator milisnya. Forum itu resmi berdiri sejak Januari 2005.

Berawal
dari hanya 10 anggota milis yang kebanyakan peserta kursus Fatmah,
milis yang dinamai Natural Cooking Club (NCC) itu akhirnya menarik
perhatian lebih banyak anggota. Jumlahnya kini sudah mencapai 13 ribu
anggota yang tersebar di seluruh dunia. Kata kunci kesuksesan milis
tersebut terletak pada semangat berbagi. Fatmah tak segan mengungkap
resep ciptaannya dalam forum milis sehingga semua orang mudah
menduplikasinya. Dengan begitu, ia merasa lebih ringan karena bisa
memenuhi pesanan yang datang, tapi tak sanggup dikerjakannya sendiri.

“Saya
penganut kepercayaan bahwa rezeki Tuhan itu sudah terbagi. Saya merasa
semakin banyak saya bercerita, semakin banyak saya buka rahasia bisnis
saya, malah rezeki itu semakin tidak putus-putus,” ujar ibu tiga anak
itu dengan nada tenang.

Dalam milis NCC tersebut, para anggota
tidak hanya berbagi resep masakan, tetapi juga diberi pengayaan
pengetahuan. Salah satunya ialah cara mendapatkan bahan baku pembuatan
masakan dengan harga grosir.

Fatmah memang sengaja mendorong para
anggota milis untuk bisa memanfaatkan kemampuan memasak mereka demi
peningkatan kesejahteraan keluarga. Semua itu bisa dilakukan mereka
dengan peralatan dapur sederhana yang dimiliki umumnya rumah tangga.

“Saya
bilang kalau masak hanya untuk dimakan sendiri, lama-lama jadi gendut.
Jadi, sebaiknya masakan itu dijadikan sumber penghasilan saja,” ucapnya
sembari tertawa.

Motivasinya bisa membius para anggota. Di antara
mereka, kini ada yang sudah membuka usaha di bidang kuliner.
Keyakinannya soal keterbukaan atas resep berhasil dibuktikan dengan
kemapanan usahanya. Di samping itu, ia bisa memproduksi wirausahawan
baru berbekal dari resep di forum milis. Omzet usaha yang beredar di
milis itu, menurut perhitungan kasar, bisa mencapai Rp10 miliar per
tahunnya.

Setidaknya ada 300 anggota yang memutuskan berbisnis di
bidang itu dengan spesifikasi yang beragam. Ada yang hanya memproduksi
cupcake. Ada yang membuka jasa katering. Ada pula yang membuka toko
bahan kue dan peralatan masak sebagai pendukung bisnis tersebut.

Yang
menarik ialah para tukang ojek yang berbisnis kurir untuk mengantarkan
pesanan para pelanggan, sekaligus memudahkan para pebisnis yang
didominasi ibu rumah tangga itu.

“Ada
salah satu anggota milis yang awalnya dia dan suami sama-sama bekerja.
Namanya Lili. Kemudian, dia memutuskan berhenti dan membuka usaha.
Namanya Tiu Cake. Akhirnya, suaminya ikut berhenti bekerja dan membantu
usaha istrinya,” celoteh Fatmah tentang salah satu muridnya yang
berhasil berwirausaha.

Komputer yang berada di ruang tengah
rumahnya itu jarang sekali dimatikan. Fatmah memang sengaja
membiarkannya agar bisa terus berkontak dengan para anggota milisnya.
Biasanya, ia membuka forum konsultasi pada pukul 15.00 WIB hingga pukul
20.00.

Tak hanya itu, ia pun rajin menulis sambil berbagi
informasi kepada mereka. Ia bahkan memulainya sejak pukul 04.00. Semua
rutinitas itu membuatnya senang. Dari semua yang ia lakukan, ia pun
berhasil menerbitkan empat buku resep. Ia sendiri mengaku tak tahu
berapa jumlah resep yang sudah diciptakannya hingga saat ini.

“Yang
paling saya suka itu american risoles. Resep itu saya ciptakan saat
harus memenuhi pesanan coffee break yang datang sore hari sementara saya
besoknya masih bekerja. Kalau mau buat rogut, repot. Akhirnya pilih
yang simpel aja. Saya beli smoke beef, keju, dan telur sebagai isinya.
Enggak lama, semua orang bikin resep itu. Malah ada yang bikin bisnis
baru dengan resep yang dikembangkan itu. Artinya, kami bisa ciptakan
tren,” tukasnya dengan bangga. (*/AS)

Sumber:
http://ciputraentrepreneurship.com/entrepreneur/nasional/wanita/16658-sukses-berkat-prinsip-berbagi.html

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0