
TAWARAN KEMITRAAN KULINER: AYAM DAN BEBEK GORENG
Pedas sambalnya, mantap bisnisnya
Oleh Fahriyadi, Revi Yohana – Rabu, 27 Juni 2012 | 13:46 WIB

Tawaran waralaba atau kemitraan di bisnis makanan
olahan ayam dan bebek masih terus bermunculan. Tawaran terbaru datang
dari Waroeng Sambal Boombu Hot. Nilai investasinya mulai Rp 200 juta-Rp
300 juta. Omzet mitra diperkirakan Rp 4 juta-Rp 5 juta per hari.
Bisnis
kuliner olahan ayam dan bebek memang tak ada matinya. Bisnis ini tak
pernah sepi dari pemain baru yang mengusung berbagai variasi menu. Salah
satunya adalah Aji Priyono asal Tegal, Jawa Tengah yang mengusung menu
utama ayam dan bebek goreng.
Namun, yang membedakan dari pemain
lain ada pada pilihan sambal yang disediakan. Di bawah bendera Waroeng
Sambal Boombu Hot, ia menawarkan 22 variasi sambal dengan rasa
berbeda-beda.
Dari 22 pilihan sambal itu, yang paling banyak
penggemarnya adalah sambal terasi dan sambal bledek yang diklaim sebagai
sambal terpedas. “Sambal itu paling banyak penggemarnya,” kata Aji yang
merintis usaha sejak 2010 ini.
Selain sambal, ia juga
menyediakan menu pelengkap, seperti oseng kangkung dan oseng tauge yang
banyak dicari pelanggan. Harga rata-rata menu di Waroeng Sambal Boombu
Hot berkisar Rp 17.000-Rp 20.000 per porsi,
Untuk membesarkan
usahanya, sejak akhir 2011 lalu, Aji resmi menawarkan kemitraan. Dalam
kerja sama ini, ia menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket resto
senilai Rp 200 juta dan paket waroeng sebesar Rp 300 juta.
Investasi
tersebut sudah termasuk peralatan, pelatihan karyawan, dan bahan baku
awal, tapi belum termasuk sewa tempat. Untuk tipe resto, mitra wajib
menyediakan rumah atau tuko dengan luas 110 m²-220 m². “Adapun tipe waroeng yang dibutuhkan lahan kosong seluas 250 m²-400 m²,” imbuh Aji.
Dalam
paket waroeng yang dibutuhkan memang lahan kosong. Soalnya, mitra nanti
akan dibuatkan bangunan semi permanen menyerupai warung tenda yang
tiangnya terbuat dari besi dan baja. “Bangunan itu akan kami dekorasi
hingga terlihat menarik untuk dikunjungi,” jelasnya.
Aji memperkirakan, mitra mampu menarik omzet sekitar Rp 4 juta per hari untuk tipe resto, dan Rp 5 juta per hari untuk tipe waroeng. “Mitra bisa balik modal antara 14 bulan-16 bulan,” jelasnya.
Khusus untuk royalty fee
baru akan dikenakan jika omzet mitra telah mencapai Rp 75 juta per
bulan. Bila omzet mitra sudah berkisar Rp 75 juta-Rp 100 juta per bulan
akan dikenai royalti fee 2%. Bila di atas Rp 100 juta, dikenai royalti fee 5%.
Saat
ini, Boombu Hot telah memiliki enam gerai. Lima di antaranya milik
mitra di Tegal, Purwokerto, Pemalang, Brebes, dan Bogor.
Salah
seorang mitra Boombu Hot adalah Eni Maryano di Purwokerto. Ia telah
menjadi mitra sejak Januari 2012. Saat ini, omzetnya belum maksimal
karena usahanya masih baru. “Di Purwokerto kuliner banyak sekali
sehingga persaingannya ketat,” ujar Eni.
Eni mengambil paket
resto senilai Rp 200 juta. Hingga kini, rata-rata omzet yang didapatnya
Rp 30 juta per bulan, dengan laba 40% . Ia berharap, omzetnya bisa
semakin besar dan balik modal dalam dua tahun. “Makanya saya gencar
promosi,” ujarnya.
Waroeng Sambel Boombu Hot
Jl. Sultan Agung No. 61,
Kejambon, Tegal
Jawa Tengah
Telp: 0283-340657
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pedas-sambalnya-mantap-bisnisnya

