
sebelum kapal berangkat.
membahas mooring line sebelum kapal sandar, maka kali ini, admin akan membahas
mooring line sebelum kapal berangkat. Hanya itu. Oke?
artikel sebelumnya, toh? Baiklah, silakan klik link berikut. http://trikmudahbernavigasi.blogspot.com/2019/10/cara-mengetahui-posisi-mooring-line-di-kapal-pada-saat-sandar.html
admin lanjut, ya!
berlayar, ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan di mooring line:
maka otomatis kapal Akan kehilangan rat guardnya. Mau pakai apa lagi jika kapal
sandar di dermaga berikutnya, ha? Tahu sendiri kan, terkadang ada dermaga yang
super ketat, masalah rat guard aja bisa runyam urusannya.
![]() |
– |
Dan, bagus aja sih kalau
dermaga di daerah itu tidak memberikan denda, dengan alasan kapal Anda telah
membuang sampah sembarangan. Apalagi jika rat guard itu mengapung, itu bisa berabe
ribetnya. Takutnya, pihak dermaga akan melakukan investigasi—ya ini cuma
sekilas perhatian aja ya, dan sebaiknya dihindari.
pengoperasian wind. Terkadang gulungan tali terlalu sedikit di bagian gulungan pengikat—usahakan, minimal tiga kali putaran di gulungan pengikat—sehingga
mengakibatkan tali terjepit dan tidak
bisa dikendorkan. Tidak kendor berarti tidak bisa dibuka dari bolder, toh?
benda yang nyender di wind dan kita lupa membukanya. Biasa tuh, kru main
hantam aja. Apa lagi jika kru habis jalan-jalan, beh… di mana keadaan sangat
memburu pikiran. Sehingga semua tindakan yang dilakukan terkesan waswas. Tak ada
lagi yang mengingat untuk memerhatikan kondisi wind maupun di sekitarnya.
perlu diperhatikan saat berada di mooring station sebelum kapal berlayar.
akan berangkat, berarti kapal dalam posisi sandar di dermaga, bukan?
berdiam di dermaga dengan posisi mooring lain 6 & 2 atau dalam bahasa
sehari-harinya, “Enam Dua”.
(letting go) untuk mooring station bagian haluan, berarti ada enam tali di
depan—tiga tali tros dan tiga tali breast. Dan, dua tali ke belakang—keduanya adalah
tali spring.
buritan, berarti ada enam tali bagian belakang—tiga tali tros dan tiga tali
breast. Dan, dua tali ke depan—keduanya adalah tali spring.
itu, biasanya Kapten memberikan aba-aba dari anjungan dengan urutan lego dari posisi tali 6 & 2 ke 4 & 2 ke 2 & 1 dan kemudian let go all.
ke posisi tali 4 & 2, artinya satu tali tros dan satu tali breast dilego.
& 1, maka satu tali tros, satu tali breast dan satu tali spring di lego. Barulah kemudian dilego semuanya.
keselamatan yang terjalin di mooring
station tetap terkendali dan berjalan dengan lancar, maka keadaan perlu
dikondisikan dengan logis. Jangan sampai di kapal hanya ada tiga kru di mooring
station dan lalu Anda—perwira jaga di ajungan—meminta langsung untuk lego all dari posisi tali 6 & 2. Itu bisa membunuh kru Anda, tahu! Atau, bisa saja terjadi kecelakaan
dengan tali menggulung di propeller.
dikondisikan! Anda tentu tidak mau jika ada kru yang mati kelelahan, kan? Atau
jangan sampai terjadi kecelakaan karena kru tidak tahu mana yang harus dikerjakan
terlebih dahulu.
dermaga, jika semuanya tetap tenang, maka seburuk apapun cuacanya. pasti bisa
dikendalikan. Okay?
ini, bisa dilihat mengenai tali mana saja yang perlu didahulukan.
Biasanya ketika kapal sandar dengan posisi tali 6 & 2, sudah pasti kita menggunakan
2 tali extra-satu tali extra untuk tros dan satunya tali extra untuk breast.
bahwa, kapal besar, sudah pasti memiliki tiga pasang wind, bukan? Artinya,
hanya ada enam tali yang memiliki gulungan langsung dari wings. Selebihnya
adalah tali extra.
seperti ini, tentu kita harus berhati-hati dan tahu mana yang harus didahulukan.
Pastikan tali extra harus berada di atas dek baru bisa membuka tali lainnya—tali
yang memiliki gulungan langsung dari wind.
harus memasang tali extra belakangan pada saat kapal akan sandar. Jadi, pas dilego tali tersebutlah yang pertama bisa dibuka oleh petugas pelabuhan (long
shore man).
tali extra? Walaupun kita menggunakan wind tetap saja lelet, apalagi jika menggunakan tenaga beras. Artinya, jika tali
extra yang terakhir dilego maka sudah pasti akan sangat berbahaya. Selain kru
akan kewalahan menariknya, perasaan waswas juga menghantui. Takut jika tali akan
masuk ke propeller.
line 6 & 2 dan langsung dilego all. Hanya ada dua kemungkinan yang menanti.
Tali akan masuk ke propeller atau kapal akan membentur ke mana-mana. Seperti yang diketahui, kapan propeller aktif, maka tali akan terhisap. Jika tidak diaktifkan—propeller—kapal akan mengapung
dan hanyut. Bisa-bisa menabrak benda yang lain. Ada satu lagi! Mungkin kru akan
melambaikan tangan di kamera. [HEHHE.]
yang di ajungan—ordernya pelan-pelan saja, please! Jangan sampai membahayakan
kru dan kapal itu sendiri.
posisi 8 & 3, contohnya. Sebaiknya, order
lego step by step! Mungkin Dari 8 & 3 ke 6 & 2 ke 4 & 2 ke 2
& 1, dan lalu lego all.
santai, keselamatan pun dapat terjaga. Pokoknya, semua jadi wenak tenang dan damai,
deh.
sehingga Anda membuat kru kelelahan dan marah-marah. Dan lihatlah, jika kru sedang
tidak baik suasana pikirannya, mereka seperti orang mabuk di mooring station. Sangat
rawan terjadi kecelakaan!
bermaksud menggurui, ini hanya sebuah permintaan, agar kru yang ada di mooring
station bisa bekerja dengan tidak terburu-buru, dan kecelakaan bisa dihindari.
Terima kasih!
dulu!
email! Jadi ketika admin memposting artikel terbaru Anda adalah orang pertama
yang akan membacanya.
dan jumpa lagi di artikel selanjutnya. Salam
damai di laut.