Saham termasuk instrumen investasi yang agresif, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk bisa memperoleh cuan dalam jangka pendek, seorang investor wajib memperhatikan kapan ia harus membeli dan menjual sahamnya. Tidak boleh asal-asalan. Dengan berbagai macam indikator dan grafik (chart), para investor berusaha untuk memprediksi ke mana arah pergerakan saham tersebut.
wavesmf.com |
Berinvestasi saham bisa saja membuat investor mengalami kerugian. Apalagi jika dilakukan dalam jangka pendek. Hari ini untung, besok atau lusa eeh malah anjlok! Hal ini sangat mungkin terjadi.
Risiko yang dihadapi investor dalam jangka pendek adalah adanya volatilitas harga saham. Volatilitas sendiri diartikan sebagai fluktuasi/naik-turunnya harga saham dalam waktu tertentu. Saham dengan volatilitas tinggi umumnya naik dengan cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat pula. Hal ini kemudian memunculkan selisih yang sangat besar antara harga tertinggi dan harga terendah dalam waktu tertentu.
Volatilitas yang tinggi kerap menjadi momok bagi para investor, karena hal tersebut menggambarkan risiko dan ketidakpastian yang tinggi pula. Tapi itulah seninya “bermain” saham. Keuntungan yang besar biasanya disertai dengan risiko yang besar pula.
best-pft.com |
Bagi kamu yang belum terlatih menghadapi fluktuasi harga saham, memang sebaiknya menghindari strategi berinvestasi dalam jangka pendek. Sebagai alternatif, cobalah untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Namun bukan berarti cara ini bebas risiko. Seorang investor tetap dituntut untuk memperhatikan kondisi pasar dan fundamental perusahaan dari saham yang dipilih.
Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu peroleh dalam investasi jangka panjang. Keuntungan tersebut antara lain pengurangan dampak fluktuasi harga, memperoleh dividen, mengurangi waktu untuk memonitor trading, dan terjadinya efek compounding.
Dari berbagai keuntungan tersebut, efek compounding dalam investasi saham mungkin menjadi hal yang paling menarik untuk dibahas. Tapi sebelum membahas lebih dalam, apakah kamu pernah mendengar istilah yang satu ini?
Mengenal Compounding Effect
Memperoleh keuntungan dalam jumlah besar mungkin menjadi dambaan bagi sebagian besar investor. Namun hal tersebut tidaklah mungkin dicapai secara instan. Banyak cara pun dilakukan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan efek compounding.
www.theresoluteinvestor.com |
Compounding Effect (efek compounding) secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan sebuah aset (dalam hal ini saham) dalam menghasilkan keuntungan, lalu keuntungan tersebut diinvestasikan kembali untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar lagi.
Sebenarnya istilah efek compounding mengacu pada istilah teknis untuk menyebut bunga yang berbunga (compound interest). Teknik ini merupakan proses matematis di mana hasil investasi kamu ditambahkan ke modal utamamu. Cara ini mirip dengan sebuah perusahaan yang menahan sebagian labanya untuk dijadikan modal tambahan.
Efek compounding dirasakan lebih efektif jika diterapkan pada strategi investasi jangka panjang. Dalam kaitannya dengan investasi saham, maka seluruh atau sebagian keuntungan yang kamu peroleh harus ditahan untuk kemudian dijadikan tambahan modal. Seperti halnya bola salju yang tadinya kecil lalu menggelinding dan terus membesar, investasi saham pun demikian. Dengan modal awal yang kecil akan dapat terus membesar dengan bantuan efek compounding.
Cara Kerja Efek Compounding
Cara kerja efek compounding adalah seperti bunga berbunga. Artinya jika investasimu menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tersebut akan diinvestasikan kembali sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar lagi. Sebagai simulasi, kita akan tunjukkan contoh sederhana mengenai cara bekerjanya efek compounding ini.
Misalkan kamu memiliki uang sejumlah Rp5.000.000,00 yang akan dijadikan modal awal investasi saham. Lalu setiap bulannya kamu bersedia menambah dana investasi sebesar Rp500.000,00 selama lima tahun ke depan. Kira-kira berapakah total uang yang akan kamu dapatkan dalam lima tahun ke depan? (Asumsi keuntungan saham flat 5% per tahun)
koinworks.com |
Dahsyat bukan hasilnya? Wajar saja jika orang sekelas Albert Einstein mengatakan bahwa bunga majemuk (compound interest) merupakan salah satu penemuan matematika terbesar dalam sejarah. Ia bahkan menyebut bunga majemuk ini sebagai keajaiban dunia nomor delapan lho!
Besarnya perkembangan nilai investasi di akhir periode investasi sangat ditentukan oleh berapa besarnya tingkat keuntungan per tahun dan berapa lama kita berinvestasi. Semakin tinggi tingkat keuntungan per tahun dan semakin panjang periode investasi, maka total keuntungan pun akan semakin besar. Lalu apa yang dapat kita petik dari penjelasan ini?
Pertama, investasi saham menawarkan return yang cukup besar (demikian pula risikonya). Oleh karenanya, agar kamu dapat terhindar dari kerugian besar, sebaiknya pelajari dulu perusahaan yang akan kamu beli sahamnya. Perhatikan prospek dan fundamental perusahaan, serta manajemen dan profitabilitas perusahaan tersebut dari waktu ke waktu.
Kedua, mulailah berinvestasi sedini mungkin. Efek compounding akan berdampak signifikan pada rentang waktu investasi jangka panjang. Jadi mulailah dari sekarang!
scoopnest.com |
Untuk lebih memaksimalkan efek compounding ini, kamu jangan hanya berinvestasi sekali saja. Kamu harus rutin berinvestasi, misalnya dengan menyisihkan uang jajan atau gaji kamu setiap bulannya. Atau jika perlu, kamu dapat mendiversifikasikan danamu ke berbagai macam instrumen investasi.
Terakhir, selalu disiplin dan konsisten dengan segala rencana yang telah dibuat. Selain itu kamu pun harus sabar, karena seorang investor tidak bisa kaya dalam semalam. Jika kamu melakukan semua hal tadi, maka lihatlah hasilnya nanti…..