|      Selainsoal proteksi dari gelombang aplikasi luar negeri, perkembangan start
 up (pengusaha pemula) tingkat lokal juga terkendala pendanaan. CEO
 MindTalk, Danny Oei, punya saran agar pengembang start up mendapatkan
 modal.
 “Pertama kembangkan produk yang bagus, dan kesadaraan soalkualitas. Investor nanti akan melihatnya,” kata Danny seusai peresmian
 Kompetisi INIACTA 2012 di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi RI
 di Jakarta, Selasa 10 April 2012.
 Jika perlu, ia melanjutkan,menggunakan skema crowd funding. Ini merupakan metode iuran dari
 beberapa pihak yang tertarik untuk mengembangkan start up.
 Selanjutnya,yakni adalah mengikuti kompetisi start up. Sehingga, nantinya
 sertifikat dari kompetisi tersebut dapat diajukan ke perbankan untuk
 mendapatkan pendanaan.
 Menurutnya, perlu juga stimulasi dariinstitusi dengan model venture capital. “Seperti di Singapura dengan
 match fund, dukungan finansial diberikan institusi BUMN di sana. Jadi
 misalnya kita punya dana 100 juta, lembaga memberikan dana 100 juta,”
 ujar Danny.
 Namun ia tidak merinci apakah skema seperti di Singapura dapt diterapkan di Indonesia. SementaraCEO Brainmatics, Romi Satria Wahono menyarankan agar pengembang start
 up mengupayakan sertifikat standar kualitas dari Kominfo untuk
 mendapatkan jaminan pinjaman dana. “Nah Pemerintah perlu buat standar
 kualitas ini,” katanya. (*/VIVAnews)
 |