Lo Kheng Hong mengatakan salah satu sektor yang ia andalkan sebagai pilihan investasinya adalah sektor perbankan. untuk melakukan investasi di pasar modal, tentunya investor harus memilih perusahaan yang terus bertumbuh. dan menurut lo kheng hong hal tersebut dapat dilakukan oleh sektor perbankan. Dia menjelaskan, untuk masuk ke sektor tersebut tidak perlu mencari perusahaan yang populer. Menurutnya, yang harus lebih diperhatikan oleh investor adalah kinerja fundamental perusahaannya.
11 April 2023 terungkap ternyata pak lo kheng hong telah memiliki 120,84 juta saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP). Hal tersebut diketahui setelah pak lo kheng hong terlihat turut menghadiri rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) NISP. Pak Lo Kheng Hong mengaku mulai membeli saham ini dari tahun 2022, ketika harga sahamnya 630. dengan kisaran Price earning ratio PER 5 dan proce to book value PBV 0,5. perkiraan blimin sekitar awal q3 tahun 2022. Lebih lanjut, Lo Kheng Hong menjelaskan, harga pembeliannya bervariasi seiring dia yang ‘menyicil’ hampir tiap hari hingga berhenti membeli saat harga saham sudah menyentuh Rp700/saham. perkiraan blimin stop beli sekitar bulan agustus 2022.
Labanya tahun 2022 sebesar 3,3 triliun, terbesar sepanjang 82 tahun sejak berdir. NISP salah satu bang swasta tertua di indonesia yang didirikan pada tahun 1941 meski pada saat krisis 1998 diakuisisi oleh ocbc grup asal singapura. Selain kinerja perusahaan yang bagus, NISP juga memiliki tata kelola & kinerjanya juga baik. bahkan dalam satu kesempatan pak lO Kheng hong menyebut nisp sebagai salah satu wonderful company
NISP pada tahun ini menjajal aksi korporasi berupa akuisisi. NISP telah menyatakan komitmennya mengakuisisi 99% saham dari unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) di Indonesia, yakni PT Bank Commonwealth dengan nilai mencapai Rp2,2 triliun. Aksi akuisisi itu ditujukan untuk pengembangan bisnis OCBC. Bagaimana pendapatmu tentang saham ini? tentu saja ini bukan video rekomendasi atau semacamnya dan selalu lakukan analisis secara mandiri sebelum membeli saham