Menyambut perayaan Natal, sejumlah penjual dan pedagang parcel natal di Denpasar, mulai berlomba-lomba mendekorasi parcel untuk menjaring konsumen.Kendati dibayangi untung yang menipis akibat mahalnya harga bahan baku, tidak mengurangi kreativitas bisnis dengan menawarkan variasi isian barang pecah belah dengan aneka makanan, minuman dan sejenisnya.
Semua bahan kini naik harganya, mulai keranjang naik Rp 5.000 per pcs, makanan dan minuman rata-rata mulai Rp 1.000 per pcs, termasuk pita ucapan dan plastik pembungkus ikut naik. Kondisi ini secara tidak langsung berimbas pada harga jual parcel
Harga parcel ditawarkan berkisar Rp 100.000 hingga Rp 1 jutaan tergantung isian yang diminta konsumen. ‘’Dari harga tersebut, mayoritas konsumen menyukai parcel yang berharga Rp 300.000 yang terdiri dari aneka minuman non alkhohol, cokelat biskuit, manisan, snack dan lainnya yang memiliki logo halal yang aman dikonsumsi. Termasuk barang pecah belah,” tambahnya.
Meski kondisi pasar masih lesu, ia optimis akan terjadi peningkatan penjualan pada 7 hari menjelang hari raya natal dan tahun baru. Mengantisipasi permintaan pihaknya mengemas produk parcel dalam 3 variasi, antara lain jenis makan dan minuman, barang pecah belah, dan campuran antara barang pecah belah dengan makanan dan minuman
Disinggung soal modal, ia mengakui, modal yang dikeluarkan makin besar karena semua harga bahan mengalami peningkatan. Sementara, pembeli selalu mencari harga murah. Otomatis agar produk laku terjual, untung yang diperoleh makin menipis.
sumber