Sebagian
besar pengangguran di Indonesia adalah warga pedesaan. Masyarakat desa
banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itulah, sangat
penting untuk membuka lapangan pekerjaan baru di pedesaan.
Beternak
kelinci merupakan usaha yang menguntungkan karena dapat dimulai dengan
investasi awal yang rendah. Ada dua jenis kelinci yang dapat
dibudidayakan secara komersial,
yaitu kelinci anggora (kelinci untuk diambil wol dan bulunya) dan
chinchilla (kelinci pedaging). Kelinci anggora dipelihara di kawasan
bersuhu rendah yakni pada kisaran 25 derajat celcius. Sedang jenis
chinchilla adalah varietas kelinci untuk diambil dagingnya. Daging
kelinci memiliki kandungan gizi yang baik dan kadar kolesterol yang
sangat rendah sehingga baik untuk kesehatan. Kelinci jenis ini dapat
dipelihara di tempat-tempat dengan suhu 35 derajat celcius.
Kelinci
adalah hewan yang cepat berkembang biak. Anda perlu menyediakan pakan
hijau, rumput jerami, sayuran sisa dapur, dan tambahan 15 persennya
adalah pelet padat. Kebutuhan pakan satu ekor kelinci adalah 3,7–4% dari
berat badan kelinci.
Kelinci ditempatkan dalam kandang rak
tingkat 2–3. Kandang kelinci tidak boleh memiliki tepi yang tajam,
karena akan membuat kelinci terluka. Peternakan sebaiknya dibangun di
lokasi yang jauh dari keramaian, misalnya di daerah pedesaan yang bebas
polusi udara dan kebisingan. Kelinci juga harus dilindungi dari para
predator seperti anjing, kucing, dan lain-lain.
Tips-tips beternak kelinci: • Rawatlah kelinci dengan kelembutan. • Bersihkan wadah pakan dan air minumnya secara rutin. • Sediakan air yang cukup. • Perkawinan harus dilakukan pada pagi hari, dengan cara betinanya dibawa ke kandang kelinci jantan. • Periksa perut betinanya setelah 15 hari. Lakukan dengan cara menekan perutnya perlahan. • Usahakan agar suhu kandang kelinci senantiasa sejuk. (*/Nilam/dari berbagai sumber) |