Berbakat secara Teknis Tak Jamin Sukses Berwirausaha

Hits : 821
Selasa, 10 Juli 2012 09:48

Setiap ahli dalam aspek teknis yang menemukan teknologi baru atau yang
piawai dalam menciptakan solusi, meyakini bahwa itulah yang diperlukan
untuk bisa menjadi entrepreneur sukses. Dengan berbekal ketrampilan dan
pengetahuan teknis yang hebat, seseorang mungkin berpikir menjadi
entrepreneur sukses hanyalah tinggal selangkah lagi.

Pada
kenyataannya, tidaklah demikian. Bisnis yang dibangun karena semata-mata
keahlian teknis cenderung lebih berisiko dibanding bisnis lain. Solusi
teknologi yang kurang juga bukan biang keladi yang banyak menjatuhkan
startup.

Sebuah survei yang dilaksanakan oleh Duke dan Harvard
University terhadap lebih dari 500 perusahaan teknologi menunjukkan
bahwa hanya 375 pemimpin mereka yang memiliki latar belakang ilmu
komputer atau teknis. Jelas bahwa para ahli teknis seharusnya berpikir
dua kali sebelum memiliki asumsi bahwa mereka memiliki kelebihan dari
orang lain dalam menjadi entrepreneur sukses.

Kini ada banyak
sumber daya di luar sana untuk membantu entrepreneur yang berlatar
belakang teknis seperti buku terbaru oleh Krishna Uppuluri, “Engineer to
Entrepreneur: The First Flight.” Ia mengidentifikasi kesalahan persepsi
bisnis terutama dari kebanyakan pakar teknis, dan memberikan pendekatan
latihan untuk memberikan batu pijakan awal dalam berbagai aspek
kegiatan bisnis.

Berikut merupakan sejumlah poin yang patut diketahui:
1.
Setiap orang mencintai ide bagus dan teknologi canggih: Sebelum
menginvestasikan waktu dan uang yang begitu banyak pada sebuah ide dan
teknologi canggih, entrepreneur semestinya menguji viabilitas komersial.
Hal itu berarti mengevaluasi riset pasar pihak ketiga, mendapatkan
masukan pelanggan yang konkret dari purwarupa/ prototipe, dan
mendengarkan kecemasan dan keluhan staf yang berhasil dalam bidang
bisnis yang relevan.

2. “Saya harus bekerja sendiri agar kualitas
terjaga”: Para pakar teknis sering berpikir bahwa masalah bisnis bisa
dipecahkan kemudian. Bekerja sendiri, atau dengan pakar teknis lainnya,
merupakan langkah yang baik untuk mereka yang introvert agar mereka
mampu mengendalikan dengan lebih baik dan meminimalkan gangguan. Sebuah
tim dengan ketrampilan yang begitu majemuk lebih sukar diatur tetapi
akan berpeluang lebih tinggi untuk mampu mewujudkan bisnis yang
berkembang pesat dan besar.

3. “Marketing cuma omong kosong dan
penjualan ialah ilmu sihir”: Peribahasa lama, “Jika kita membangunnya,
mereka akan datang” mungkin berasal dari kalangan insinyur, menghadapi
persaingan, atau berkomunikasi dan membelokkan tawaran dalam bidang
industri tertentu. Dengan banjir informasi yang terjadi sekarang, seni
menjual yang efektif merupakan kebutuhan yang mutlak.

4. “Kami
harus maksimalkan fungsionalitas sebelum fokus pada pelanggan”:
Kenyataan bisnis yang harus dihadapi ialah bahwa Anda tidak bisa
merekayasa fungsionalitas hingga Anda fokus pada pelanggan.
Fungsionalitas yang terlalu tinggi juga menjadi sumber kegagalan. Kunci
keberhasilan entrepreneuer sekarang ini seharusnya ialah menjual lebih
cepat, buat perubahan dan lakukan secara berulang.

5. “Pakar
teknis yang baik membenci ketidakpastian dan risiko”: Seorang
entrepreneur yang baik menerima risiko sebagai sebuah peluang. Hasilnya
solusi yang dirancang pakar teknis bis ajadi terlalu sedikit atau sempit
dan terlambat jika dinantikan pelanggan dalam pasar yang makin dinamis
sekarang ini. Megelola risiko itu bagus, melenyapkan risiko buruk bagi
startup.

6. “Kami tidak bisa mencemaskan mengenai upaya perolehan
keuntungan hingga kami selesai membuat produk”: Jika Anda tak bisa
menghasilkan laba, itu bukan bisnis. Aspek-aspek bisnis seperti cakupan
pasar, demografi konsumen, manufaktur, distribusi dan biaya pendukung
harus ditetapkan atau usaha Anda akan sia-sia saja. Menjalankannya
dengan baik dan profesional tetapi tanpa anggaran yang benar akan
membuat konsumen menjauh.

7. “Pendanaan luar picu kerugian
kendali dan tekanan berlebihan untuk menyelesaikan pekerjaan”: Pendanaan
mirip seperti mesin penggerak utama dalam perusahaan jika digunakan
dengan benar. Investor menyukai untuk memberikan pendanaan bagi
perusahaan yang tumbuh pesat dan skala bisnis modelnya makin teruji bagi
entrepreneur, dan mereka menghindari dengan segala cara pendanaan riset
dan pengembangan bagi para programmer/ teknisi. Sehingga muncul tekanan
untuk menyelesaikan pekerjaan.

Meski begitu, terdapat banyak
contoh lainnya mengenai perusahaan hebat yang dipimpin insinyur misalnya
Microsoft saat dipimpin Bill Gates, Oracle oleh Larry Ellison dan
Google oleh Larry Page. Ini semua menjadi bukti nyata bahwa menempuh
langkah dari teknisi menjadi entrepreneur atau tim dengan seseorang yang
bisa memberikan ketrampilan pelengkap dan perspektif yang lebih segar.

Sebenarnya,
sebagaimana dikatakan Krishna dalam bukunya, sekarang saatnya mereka
yang menguasai sisi teknis untuk beralih kuadran menjadi entrepreneur.
Internet merupakan alat yang baik yang memungkinkan kita semua
mengembangkan ketrampilan secara lebih mendalam dan cepat. (*AP)

http://www.ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/18441-berbakat-secara-teknis-tak-jamin-sukses-berwirausaha.html

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0