Berkompetisi dengan Anggun

KIAT MANAJEMEN: Berkompetisi dengan Anggun

Pada salah satu film penjelajahan koral dan keindahan bawah laut yang
saya tonton di salah satu teater IMAX beberapa hari lalu, digambarkan
adanya ikan besar yang wajahnya mengerikan membiarkan mulutnya terbuka
dan dilalui ikan-ikan kecil yang seperti tidak takut ditelan ikan besar.

Bisa jadi ikan besar tadi menjadi berwajah mengerikan karena kelewat
serius memikirkan dirinya yang besar dan perlu banyak asupan makanan,
selain  tentunya karena faktor umur yang relatif sudah sangat tua dan
hidupnya di dasar laut yang sunyi. Ikan-ikan kecil santai berseliweran
riang gembira keluar-masuk mulut ikan besar tanpa takut bahaya karena
masih muda dan enerjik.

Kondisi berbeda yang dipertontonkan di film tersebut menunjukkan adanya
ratusan ikan hiu besar yang juga hidup di sekitar koral pada dasar laut
dalam. Mereka berenang gesit bak berselancar kesana kemari beradu cepat
tanpa ada sedikitpun terbersit adanya rasa permusuhan.

Sehari-hari kita mengenal ikan hiu sebagai ikan yang buas. Di tengah
kerabatnya yang sama-sama buas, ternyata ikan hiu tidak beradu kuat atau
‘sangar’, melainkan beradu gesit.

Mutual Trust

Dalam riset TiiLEs atau Transforming into Large Enterprises
yang dilakukan Arrbey terhadap 50 perusahaan dan koperasi terbesar
Indonesia, nampak juga perilaku-perilaku perusahaan yang mirip dengan
perilaku para ikan besar dengan wajah mengerikan atau hiu besar yang
gesit.  Tentu saja kedua macam ‘ikan’ perusahaan besar tadi tetap saja
menakutkan bagi yang belum mengenalnya dengan baik.

Keberhasilan menjadi perusahaan besar pada dasarnya menunjukkan
keberhasilan perusahaan bersangkutan  bersaing sejak berskala masih
kecil. Tanpa mampu bersaing tentunya tidak mungkin perusahaan kecil bisa
menjadi berskala menengah dan lalu menjadi besar.

Untuk menjadi perusahaan berskala besar atau besar sekali, perusahaan
‘wajib’ mau dan mampu bersaing dengan tetap menjaga iklim persaingan
yang sehat dan menginspirasi terpacunya kemajuan. Bersaing sebagai
perusahaan besar berbeda dengan bersaing sebagai perusahaan kecil.

Ketika bersaing sebagai perusahaan kecil, situasinya bisa jadi ‘hidup
atau mati’ karena situasi persaingan bisnis yang kian hari kian sengit.
Hanya saja ketika perusahaan sudah berskala besar, tentu akan sangat
mahal harganya kalau semangatnya masih “gairah membunuh”. Siapapun yang
kalah akan menimbulkan korban besar.

Dari inspirasi ikan besar di koral pada laut dalam di atas, setidaknya
ada dua jenis karakter dan perilaku persaingan perusahaan besar yang
bisa dimunculkan, yaitu Sejuk-Kalem dan Hangat-Gesit. Keduanya
mencerminkan karakter pemilik, CEO, budaya perusahaan dan suasana
persaingan di industri bersangkutan.

Perusahaan global seperti Chevron, BP, Mitsui, Sumitomo atau Walmart
termasuk kelompok perusahaan besar bertipe kompetisi Sejuk-Kalem.
Sementara Apple, Samsung, Google, Shell atau Toyota termasuk
perusahaan-perusahaan global yang relatif Hangat-Gesit.

Kompetisi

Karakter dan perilaku persaingan perusahaan besar tidak hanya
mencerminkan bagaimana perusahaan bersangkutan menyikapi kompetisi,
tetapi juga menggambarkan kebijakan pertumbuhannya. Tentu saja karakter
dan perilaku kompetisi perusahaan besar bisa berubah pada waktu yang
berbeda. Perubahan pemilik, CEO dan strategi korporat bisa mengubah
karakter dan perilaku kompetisi.

Tidak ada karakter dan perilaku kompetisi perusahaan besar yang paling
pas. Baik Sejuk-Kalem maupun Hangat-Gesit keduanya baik, sejauh
diterapkan dengan konsisten, dan tetap membuka pintu penyesuaian bila
diperlukan.  Kedua jenis karakter dan perilaku kompetisi tersebut juga
sama-sama punya sifat kompetisi yang mengedepankan keanggunan dan
berkompetisi secara sehat.

Perusahaan besar semestinya memang tidak ‘grusah-grusuh’ samber kesana
kemari yang biasanya masih sering dilakukan oleh perusahaan kecil dan
menengah. Perilaku kompetisi perusahaan besar semestinya juga tidak
membuat takut para ‘ikan’ kompetitor kecil dan menengah. Perusahaan
besar semestinya juga ‘ramah’ dan bersahabat atau bermitra dengan yang
kecil.

Jadi, kalau ada perusahaan besar punya perilaku kompetisi yang masih
‘grasah-grusuh’, tentu yang bersangkutan perlu berkaca diri dan bisa
jadi perlu mempertimbangkan untuk ‘turun kelas’ lagi menjadi perusahaan
menengah atau bahkan kecil.

Ada dua indikator untuk memetakan karakter dan perilaku kompetisi
perusahaan sehingga bisa dikategorikan Sejuk-Kalem atau Hangat-Gesit,
yaitu Karakter dan Perilakunya. Dari segi karakter kompetisi, perusahaan
bisa dikategorikan sebagai panas, hangat, sejuk dan dingin. Dari segi
perilaku kompetisi, perusahaan bisa dikategorikan sebagai progresif,
gesit, kalem dan pasif.

Perusahaan dengan karakter kompetisi panas dicirikan oleh sikapnya yang
menganggap kompetitor sebagai lawan sehingga berlaku rumus kompetisi kill or to be killed
Titik ekstrim satunya dari karakter kompetisi yaitu “dingin”, yang
bahkan ketika pesaing ‘menjewer’ perusahaan bersangkutan masih juga
tidak bergeming dan bahkan bersikap ‘emang gue pikirin’.

Perusahaan dengan karakter kompetisi “panas” biasanya dipimpin oleh CEO
yang ‘haus darah’ sehingga sangat reaktif terhadap aktivitas pesaing.
Karakter kompetisi Panas tidaklah identik sebagai karakter perusahaan
baru.  Ada perusahaan yang sejak berdiri berkarakter kompetisi hangat
atau sejuk karena pemilik dan CEO-nya berkarakter seperti itu.

Perilaku kompetisi dengan titik ekstrim “progresif” dan “pasif”
tercermin dari aktivitas kompetisi yang dipengaruhi oleh strategi dan
program tumbuh perusahaan.  Perusahaan berskala besar umumnya tidak
mungkin tumbuh progresif ‘menyambar’ semua peluang bisnis sehingga bisa
tumbuh di atas 100% per tahun.

Perusahaan besar juga tidak ‘boleh’ tumbuh “Pasif” yang ditandai dengan
pertumbuhan bisnis di bawah tingkat pertumbuhan industri sejenis. 
Tumbuh kalem di atas rata-rata industri, atau tumbuh gesit menjadi pilihan utama bagi perusahaan besar agar terus survive sebagai perusahaan besar dan semakin besar.(msb)

http://www.bisnis.com/articles/kiat-manajemen-berkompetisi-dengan-anggun-1

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0