Kemilau bisnis desain aneka perhiasan

PELUANG BISNIS DESAIN PERHIASAN

Kemilau bisnis desain aneka perhiasan

Kemilau bisnis desain aneka perhiasan

Berita Terkait
  • Laba mengkilat dari bisnis perhiasan manik-manik
  • Kemilau prospek toko perhiasan perak

Perhiasan sangat dibutuhkan para
wanita sebagai aksesori penyempurna penampilan. Asal bisa memenuhi
selera pasar, bisnis ini menjanjikan. Kuncinya, desain perhiasan harus
benar-benar menarik. Jika sukses merebut hati wanita, omzet puluhan juta
siap mampir ke kantong.

Selama ini, perhiasan lekat dengan
keseharian wanita sebagai penyempurna penampilan. Tak heran, bila bagi
sebagian besar wanita, kebutuhan akan perhiasan ini cukup tinggi. Namun,
sebagai penyempurna penampilan, tentu desain perhiasan tidak bisa asal
buat.

Perlu tenaga-tenaga terampil yang dapat menghasilkan
perhiasan dengan desain semenarik mungkin. Tak peduli perhiasan tersebut
berupa gelang, kalung, anting, cincin, atau bros. Begitu pun dengan
bahannya, seperti manik-manik, kulit kerang, hingga perak. Semua tentu
butuh desain yang menarik.

Salah satu pemain desain perhiasan ini
adalah Bagus Alit Susena, asal Tabanan, Bali. Sejak 2010, ia merintis
bisnis perhiasan dengan bendera usaha bernama Indira Silver. Sesuai nama
bendera usahanya, ia lebih fokus memproduksi perhiasan berbahan perak.

Menurut Bagus, tidak semua orang bisa menekuni usaha ini.
Soalnya, dibutuhkan kreativitas tinggi dalam pembuatan desain perhiasan.
Agar bisa menghasilkan desain menarik, tentu dibutuhkan pengalaman.

Mendesain
perhiasan memang tergolong rumit karena ukurannya kecil-kecil. “Semakin
rumit desain suatu perhiasan, semakin mahal juga harganya,” jelas
Bagus.

Apalagi, jika desain tersebut merupakan pesanan konsumen.
Ia sendiri masih membuat desain secara manual dengan menggunakan media
lilin. Lantaran masih manual, dibutuhkan waktu sehari penuh agar bisa
menghasilkan desain yang menarik.

Salah satu motif yang sering
dibuat Bagus adalah desain cincin dengan motif bunga. Selain cincin, ia
memproduksi gelang, anting, pin, liontin, dan kalung.

Untuk
menarik minat pelanggan, Bagus berusaha membuat desain perhiasan tetap
memiliki ciri khas tersendiri, dan kualitasnya tetap dipertahankan.

Ia
mengaku, hasil desain perhiasannya kerap diikutsertakan dalam beberapa
pameran di luar negeri. Itu sebabnya, kata Bagus, sebagian besar
konsumennya berasal dari luar negeri, seperti Eropa dan Jepang.
Sementara konsumen dalam negeri, hanya segelintir saja yang berminat
lantaran harganya cukup tinggi.

Ia membanderol harga perhiasan
mulai dari Rp 123.456-Rp 1,3 juta per unit. Sebulan, ia meraup omzet Rp
20 juta dengan laba bersih 20% dari omzet.

Pemain lain yang
sukses menekuni usaha ini adalah Eka Mardiansyah, pemilik Double M
Silver di Denpasar, Bali. Menurutnya, bisnis desain perhiasan masih
cukup menarik karena masih sering dicari banyak orang.

Kendati
demikian, persaingan usaha ini sudah semakin ketat. Makanya, setiap
pemain perlu menonjolkan kreativitas masing-masing di setiap produk yang
dihasilkan. “Kreativitas desainer menentukan kunci sukses dalam
memenangi persaingan,” ujarnya.

Kreativitas ini juga menyangkut kemampuan memenuhi keinginan pelanggan atau custom.
Menurutnya, desain custom menjadi tantangan tersendiri bagi usaha ini.
Dari sekian banyak model desain, yang paling banyak dicari adalah desain
simetris dan natural. “Tapi, semua desain dan pola harus bisa
dikuasai,” ujarnya.

Namun, ia menilai, kreativitas yang beragam
itu pula yang membuat tidak ada standardisasi mengenai harga dari
penyedia jasa desain perhiasan ini. Sebagai contoh, Eka membanderol
harga produk perhiasan mulai dari Rp 800.000-Rp 1 juta per unit. “Harga
tersebut ada yang mencakup biaya jasa produksi dan ada pula yang murni
hanya ongkos desainnya, jadi tergantung kerumitannya,” ujarnya.

Dalam
sebulan, ia bisa menerima belasan hingga dua puluhan pesanan. Omzetnya
sekitar Rp 15 juta saban bulan dengan margin sekitar 40% dari omzet.

Selain
mendesain perhiasan, Eka juga menyediakan jasa pembersihan dan reparasi
perhiasan. Menurutnya, belum banyak pemain yang menyediakan layanan
ini. “Dengan penambahan layanan ini kami berharap bisa bersaing dengan
pemain lainnya,” jelasnya.

Sukses menekuni bisnis desain
perhiasan juga dirasakan Matahari Terbit yang berlokasi di Bandung, Jawa
Barat. Syahbudin Ramli desainer Matahari Terbit mengaku, bisa membuat
15-30 desain perhiasan.

Desain buatannya itu diaplikasikan pada
bahan perak dan emas. Perhiasan hasil desainnya itu dijual mulai Rp 6
juta-Rp 8 juta per buah. “Selama ini saya lebih banyak membuat desain
dengan model yang elegan dan simple, sehingga tidak terlihat berlebihan
saat dikenakan,” ujarnya.

Selain di dalam negeri, produk
perhiasan hasil rancangannya juga banyak dipasarkan di luar negeri. Di
Indonesia, pelanggan Matahari Terbit berasal dari Riau, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Kalimantan, dan Sumatera. Sementara di luar negeri sampai ke
Dubai, Turki, Amerika, dan Italia.

Menurut Syahbudin, lama
pengerjaan desain perhiasan bervariasi tergantung tingkat kesulitannya.
“Desain yang sederhana bisa satu hari, namun yang sulit bisa sampai dua
minggu,” ujarnya.

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/kemilau-bisnis-desain-aneka-perhiasan/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0