Kini
banyak mahasiswa dan pelajar yang tergugah untuk mendirikan bisnis
sejak muda. Motivasinya bermacam-macam. Dari ingin sesukses Steve Jobs
atau Bill Gates, sampai keinginan untuk hidup lebih Mandiri di usia muda.
Melihat bagaimana sukses yang dinikmati oleh Jobs dan Gates, tak heran
makin banyak mahasiswa dan pelajar yang bermunculan menjadi entrepreneur
startup digital yang lebih berfokus pada teknologi.
Nah jika
Anda adalah seorang pelajar dan ingin mencoba peruntungan atau sudah
yakin bahwa ini passion Anda, mengapa tidak memulainya dari sekarang?
Akan tetapi, jangan khawatir, bila Anda sama sekali tak berpengalaman
dalam ilmu komputer, pemrograman, pengkodean, dan sebagainya yang
berkaitan erat dengan sisi teknis industri digital, ada 5 cara yang bisa
Anda tempuh untuk tetap bisa mewujudkan ambisi Anda mendirikan startup
digital yang sukses meski tak memiliki modal pengetahuan teknis yang
moncer.
1. Temukan seorang pakar pengkodean (coding) untuk mewawancarai pelamar
Jangan berkhayal bahwa Anda memiliki kemampuan untuk menyamai kemampuan
teknis pelamar dalam startup Anda. Anda membutuhkan seorang pakar dalam
bidang pengkodean untuk mewawancarai kandidat yang akan Anda ajak
bekerja nantinya. Peran Anda dalam proses wawancara hanyalah
mengevaluasi kecocokan budaya (temukan seseorang yang Anda sukai) dan
kemudian sodorkan kandidat yang tersisa pada pakar tersebut.
Temukan pewawancara/ pakar yang sudah berpengalaman yang kemampuannya
sudah teruji dalam perusahaan digital besar atau berkemampuan teknis
yang sudah divalidasi oleh pihak ketiga secara objectif dan tepercaya.
Bila tak memiliki orang atau kenalan semacam itu, dipastikan Anda akan
kepayahan. Bila Anda hendak memulai sebuah startup digital, Anda harus
mengenal dan berhubungan baik dengan setidaknya satu orang berbakat
dalam industri itu. Jadi, kini saatnya membangun jejaring itu dan
pelihara hubungan baik dengan mereka sebisa mungkin.
Jangan
hanya puas dengan pewawancara yang ‘cukup baik’. Anda mempertaruhkan
masa depan startup Anda dalam pundaknya. Orang ini akan membuat
keputusan terpenting dalam pondasi kehidupan startup Anda. Jadi jangan
berkompromi dalam hal kualitas.
Namun demikian, jangan mencoba
untuk membina hubungan pertemanan palsu atau kurang tulus dengan
orang-orang berbakat hanya untuk memanfaatkan mereka secara gratis. Itu
akan menghancurkan Anda pada akhirnya nanti. Apa yang Anda bisa lakukan
ialah menempatkan diri pada situasi terbaik untuk membangun hubungan
pertemanan yang tulus dan jujur. Atau Anda harus katakan secara gamblang
pada mereka dengan menemukan mereka di LinkedIn dan menyatakan bahwa
Anda menyewa jasa mereka dan membayarnya setelahnya.
2. Kumpulkan pelamar berkualitas
Sebelum Anda memilih satu kandidat, Anda perlu memiliki sekumpulan
orang yang bisa dipilih. Gunakan layanan situs-situs pencari orang
berbakat: oDesk.com, elance.com,craigslist.org,authenticjobs.com.
Anda juga perlu memperluas jejaring dalam berbagai ajang atau pertemuan
yang relevan. Biasanya dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk ini
sebelum menemukan kandidat yang tepat.
3. Wawancarai dengan cara yang tepat
Terdapat banyak strategi wawancara dan biasanya hanya ada satu yang
berhasil secara terus menerus.Aturlah agar si pewawancara duduk (baik
tatap muka atau secara virtual) dan menyaksikan kandidat melakukan
koding.
Anda akan menguji kemampuan koding mereka secara real time,
bukan kemampuan untuk menjawab pertanyaan atau kemampuan presentasi
secara memukau.
4. Mulai dengan cepat dan tak segan mencari kembali
Jika seorang kandidat sudah menjalani semua proses interviu tetapi
gagal dalam menangangi pekerjaan, jangan segan untuk mencari orang lain
dan memulai proses perekrutan. Sampai Anda mendapatkan investor yang
nyata dan stabil, tidak ada tekanan untuk terburu-buru. Bahkan jika hal
itu memperlambat perkembangan usaha Anda dalam jangka pendek, Anda akan
lega sudah melakukannya.
5. Berikan ekuitas setelah pembuktian
Berusahalah untuk memotivasi kandidat yang terpilih dan berkomitmen
dalam sukses Anda, Anda harus memberikan ekuitas yang berarti pada
perusahaan. Hal ini bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam waktu singkat.
Isu kepemilikan usaha juga perlu dirundingkan tetapi kisarannya hanya
3-10% sudah memadai jika ia mengambil gaji dan Anda mendanai perusahaan
dengan uang sendiri dari awal.
Selain 5 langkah di atas, sejumlah catatan yang perlu diketahui misalnya: