
Tips Sukses dari 7 Pengusaha Putus Sekolah

Jakarta – Berdasarkan artikel Forbes
Januari 2012, nyaris 16% dari 400 pengusaha terkaya Amerika tidak
memiliki gelar sarjana. Jika menggunakan perhitungan satu dari 400 orang
terkaya di planet bumi, persentase lulusan non sarjana naik dua kali
lipat.
Bagi sebagian pengusaha, perguruan tinggi tidak begitu
penting. Malah pengusaha seperti Walt Disney dan Richard Branson tidak
pernah mendaftar masuk perguruan tinggi.
Birokrasi, akademik yang
sewenang-wenang dikombinasikan dengan pengajaran yang fokus pada teori
menyebabkan banyak pengusaha tidak meneruskan kuliahnya.
Salah
satu pendiri PayPal, Peter Thiel bahkan telah memberikan US$ 100.000
bagi 24 orang berusia di bawah 21 tahun dengan syarat: mereka harus
putus kuliah setidaknya dua tahun dan mengejar kewirausahaan, penelitian
serta pendidikan diri sendiri.
Inilah nasehat sukses berbisnis dari 7 pengusaha putus kuliah tersukses di Amerika, seperti dilansir dari Forbes (11/7/2012):
1. Mark Zuckerberg

“Dinamika mengelola orang dan menjadi CEO di sebuah
perusahaan sangat jauh berbeda dibanding tinggal sekamar dengan teman
kuliah.”
Meski nyaman jika merintis perusahaan dengan
teman-teman, tapi ini adalah sebuah kesalahan. Kecuali teman itu
ternyata sangat ideal dengan perannya di perusahaan Anda. Bergaullah
dengan teman Anda saat sedang santai dan bekerja dengan orang paling
berbakat yang bisa Anda rekrut
Facebook harus melalui berbagai
kasus hukum yang memakan waktu dan uang gara-gara menjanjikan posisi
senior bagi karyawan baru dan kepemilikan saham. Hal ini bisa dihindari
jika Zuckerberg fokus merekrut ‘karyawan bintang’ dan tidak sekedar
menerima karena dia ini teman atau temannya teman.
2. Steve Jobs

“Jadi kita pergi ke Atari dan mengatakan, ‘Hei, kita
punya barang bagus, bahkan dibuat dari beberapa suku cadangmu, bagaimana
kalau kau mendanai kita? Atau kita akan memberikannya padamu? Kita
hanya ingin melakukannya. Bayar gaji kita, kita akan kerja untukmu.’ Dan
mereka bilang, ‘Tidak.’ Jadi kita pergi ke Hewlett-Packard dan
mengatakan, ‘Hei, kita tidak butuh kalian. Kalian saja belum lulus
kuliah.”
Meskipun pemimpin terkuat di industri tidak melihat
prospek ide Anda, jangan goyah. Saat merekrut orang, cari tahu kemampuan
tersembunyinya. Saat mewawancarai kandidat di tahap awal start-up Anda,
lebih penting siapa daripada apa. Karena dari pengalaman kerja mereka
mungkin hanya setengah yang bisa diaplikasikan dalam peran baru di usaha
Anda.
3. Bill Gates

“Cara terbaik untuk mempersiapkan diri menjadi programer
adalah dengan menulis program dan mempelajari program-program bagus
buatan orang lain. Kalau saya, saya pergi ke tong sampah di Pusat Ilmiah
Komputer dan mengambil daftar-daftar sistem operasi mereka.”
Pendekatan
eksperimental Gates untuk mempelajari programming merupakan ciri khas
pengusaha, khususnya bagi mereka yang tidak mengemban pendidikan formal.
Kutipan perkataan Gates lainnya yang paling terkenal mungkin: “Cara
terbaik mempersiapkan diri jadi pengusaha adalah dengan merintis bisnis
dan mempelajari bagaimana sebuah startup bisa berhasil.”
Tidak
pernah ada yang menyebut Gates sebagai master programmer. Namun,
pengetahuannya yang luar biasa tentang cara menulis, menguji dan
mengomersialisasikan kode berhasil membuatnya sukses memimpin Microsoft
dari startup menjadi dominator dunia.
4. Michael Dell
![]()
“Sepenting-pentingnya sekolah, menurut saya itu bisa sangat menganggu penghasilan tetap.”
Michael
Dell berjanji pada orangtuanya kalau dia akan kembali bersekolah jika
penjualan di startup-nya tidak mencapai target. “Saya harus
habis-habisan dan melihat apa yang terjadi. Saya tidak bisa melepaskan
kesempatan itu. Kesepakatannya adalah, saya akan berbisnis full time di
bulan Mei dan akhir Agustus kita akan meninjau dan memutuskan apakah
hasilnya baik atau tidak.”
Meski dia sudah jadi pembicara di
sekian banyak upacara kelulusan sejak putus kuliah, Michael tidak pernah
kembali sebagai mahasiswa. “Dulu saya itu pemberontak. Sebagai anak 18 –
19 tahun, saya hanya melakukan apa yang saya inginkan dan ternyata
berhasil.”
5. Larry Ellison

“Saya punya semua kerugian yang dibutuhkan untuk sukses.”
Seringkali
pengusaha tadinya adalah orang yang dikucilkan lingkungan sosialnya.
Kita sering menghindari jalan rasional dan menciptakan pekerjaan kita
sendiri karena kita tidak bisa mengakomodir kekakuan di dunia kerja
sebagai karyawan. Tendensi untuk menantang dan menolak norma-norma kerap
menempatkan pengusaha di posisi yang sulit.
Status underdog juga
merupakan salah satu faktor pendorong utama di antara pengusaha
tersukses. Perasaan minder karena tidak berasal dari latar belakang
keluarga atau memiliki koneksi cemerlang, tidak mengemban pendidikan
formal dan pencapaian karir tradisional kerap memecut pengusaha bekerja
mati-matian sebagai kompensasinya.
6. Richard Branson

“Ibuku bertekad membuat kami jadi mandiri. Ketika saya
empat tahun, ibu menghentikan mobil beberapa mil dari rumah kami dan
membuatku harus menemukan jalan pulang ke rumah. Saya tersesat.”
Ibu
Richard sangat menekankan kemandirian dan kemampuan menopang dirinya
sendiri. Richard putus sekolah di usia 16 tahun untuk mulai menerbitkan
majalah yang targetnya anak muda, bernama Student. Richard memanfaatkan
fakta bahwa perusahaan rekaman merupakan pengiklan terbesar Student dan
meluncurkan sebuah toko rekaman. Kemudian dia membangun toko kecilnya
itu menjadi jaringan internasional dan melahirkan label rekaman yang
sukses besar.
Minimnya pendidikan formal tak pelak membuat
Richard kerap merasa ‘tersesat’ dalam perjalanannya membangun bisnis.
Untungnya, sang ibu menanamkan kegigihan dan insting tajam yang sukses
membimbingnya melalui berbagai kesulitan dan melampaui kekurangan
pendidikannya.
7. Walt Disney

“Cara untuk memulai sesuatu adalah dengan berhenti bicara dan mulai bergerak.”
Nasehat
terbaik di The Art of the Start karya Guy Kawasaki ada di halaman 9
yaitu “Get Going”. Mulai. Ada kemungkinan rencana atau ide Anda tidak
berhasil saat diaplikasikan di pasar. Tapi tidak ada yang tahu juga jika
ternyata ide itu berhasil dan meledak. Satu-satunya cara mencari tahu
hanya dengan memulainya. Apa lagi yang Anda tunggu? Sekolah selalu
tersedia dan siap ‘menampung’ Anda lagi jika memang ingin istirahat
sejenak dari bisnis.
http://finance.detik.com/read/2012/07/13/100744/1964377/479/0/tips-sukses-dari-7-pengusaha-putus-sekolah

