Tidak seorangpun yang tidak menyukai dan mengagumi orang yang sederhana.
Sederhana identik dengan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal termasuk tidak suka menonjolkan diri.
Meskipun ia memiliki sesuatu yang lebih, ia tetap bersahaja.
Ia tidak sombong dengan kelebihan yang ia miliki apalagi sampai memamerkannya kepada orang lain.
Sederhana juga berkaitan dengan sifat-sifat baik lainnya seperti tidak boros, bersyukur dan rendah hati. Orang yang sederhana tidak suka berbuat sesuatu yang melebihi batas kewajaran. Meskipun ia memiliki fasilitas hidup yang mewah, ia hanya menggunakan seperlunya.
Tidak hanya itu, orang yang sederhana juga senantiasa rendah hati.Meskipun ia memiliki kelebihan dalam segala hal tapi ia tidak menampilkan kelebihan itu kecuali dalam keadaan tertentu.
Kebalikan dari orang yang sederhana adalah boros. Boros tidak hanya dalam menggunakan harta secara berlebih-lebihan tapi boros juga bisa berkaitan dengan sikap seseorang. Kesederhanaan dalam ekonomi berkaitan erat dengan konsep need (kebutuhan) dan want (keinginan). Pemahaman terhadap kedua konsep tersebut akan membuat seseorang mampu mengendalikan semua aktifitas dan kebutuhan hidupnya.
Sebagai manusia kita memang tidak boleh cepat puas dengan hasil yang dicapai agar lebih maju. Akan tetapi, ketidakpuasan yang berujung pada keinginan tanpa batas yang menyebabkan seseorang serakah dan tamak juga bukanlah sesuatu hal yang baik tapi malah akan menghancurkan kehidupan sendiri.
Menjadi orang yang sederhana bukan berarti harus hidup kekurangan karena kesederhanaan bukan identik dengan kemiskinan. Konsep hidup sederhana juga tidak serta merta membuat kita tidak berusaha menjadi orang yang sejahtera.
Hidup sederhana adalah hidup yang bermakna, teratur dan aman terkendali. Hidup sederhana bukanlah hidup yang membuat kamu terkesan lemah sehingga menjadi malu dengan keadaanmu.
Begitupun, kesederhanaan juga bukan sebagai bentuk keterpaksaan agar kita dilihat orang lain dengan tujuan mencari nama ataupun memang sengaja untuk mendapat belas kasihan. Hidup sederhana adalah sebuah falsafah hidup bukan sebuah strategi untuk tujuan tertentu.
Banyak orang yang bahagia dan bangga dengan pola hidupnya yang sederhana dan ada juga yang merasa rendah diri dengan kesederhanaannya. Semua sikap itu tergantung bagaimana kita menghayati kehidupan yang sesungguhnya.
Harus dipahami bahwa hidup sederhana bukanlah gaya hidup orang miskin tapi sejarah mencatat bahwa banyak milyuner kelas dunia hidup sangat hemat dan sederhana atau jauh dari kemewahan.
Salah satu diantaranya adalah Albert Nobel seorang pemilik lebih dari 300 hak paten. Ia memiliki kekayaan yang berlimpah ruah tapi hal yang paling unik adalah ia tidak sepersen pun mewariskan hartanya untuk anaknya tapi ia peruntukkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Begitupun dengan Warren Buffet yang disebut majalah Forbes (Agustus 2008) sebagai pria terkaya di dunia dengan total kekayaan senilai 62 milyar USD. Warrant memiliki prinsip hidup hemat. Ia masih tinggal di rumah sederhana berkamar 3 yang sudah ia tempati bersama keluarga sejak menikah tahun 1959.
Walaupun rumah itu jauh dari kesan mewah, tetapi ia mengatakan bahwa rumah tersebut membuat dia memiliki segalanya. Ia mengingatkan agar kita tidak terjebak dengan sikap semu, misalnya ingin selalu menunjukkan kesan mampu atau mengedepankan gengsi walaupun harus menguras isi kantong.
Kesederhanaan adalah sikap hidup pertengahan yaitu tidak lebih, tidak juga kurang.
Orang yang sederhana memiliki pemahaman yang mendalam akan esensi hidup yaitu kerja keras, disiplin dan kepedulian untuk membantu sesama yang membutuhkan. Saat kamu memiliki kepedulian, saat itu kebahagiaan akan datang. Seperti kata orang, memberi sebenarnya tidak hanya membuat orang bahagia tetapi juga dirimu sendiri.
Kesederhanaan tidak hanya membuat hidup sejahtera dan bermakna tapi menjauhkan seseorang dari mengambil hak orang lain. Pola hidup sederhana juga akan membuat masyarakat semakin aman karena tidak adanya orang yang serakah, yang mengambil milik orang lain tanpa ketentuan yang sah. []
