Target Laba Main Saham (Bagian II)

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

Pos ini adalah bagian kedua dari empat pos:

  1. Target Laba Main Saham (Umum)
  2. Target Laba Investasi Saham (Jangka Panjang)
  3. Target Laba Trading Saham (Jangka Pendek)
  4. Contoh Kasus Laba/Rugi Main Saham

 
Target Laba Investasi Saham (Jangka Panjang)

 
Pada pos “Target Laba Main Saham (Umum)” saya menganjurkan pemain saham untuk menentukan target -20%, +10%, atau +20% per tahun tergantung pengalaman. Target-target tersebut cukup wajar tapi kurang tepat karena kita tidak membandingkan mereka dengan kondisi pasar.
Mengapa kita perlu membandingkan target dengan kondisi pasar?
 
Sebab utama adalah karena kondisi pasar mempengaruhi hasil investasi jangka panjang. Kalau pasar naik, saham juga naik; investor untung. Kalau pasar turun, saham juga turun; investor rugi. Artinya: investor lebih mudah untung waktu pasar naik daripada waktu pasar terpuruk. 

Kalau pasar terus turun dalam jangka waktu yang lama, investor jangka panjang sulit mendapat untung—malahan lebih mungkin rugi—pada periode tersebut. Karena alasan inilah investor perlu membedakan target sesuai kondisi pasar.


Okelah kalo begitu, anda menyetujui. Tapi apa yang kita pakai sebagai tolak ukur kondisi pasar?
  
Di Indonesia, kondisi bursa saham secara keseluruhan diukur dengan Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) Bursa Efek Indonesia. IHSG inilah yang saya sarankan kita pakai sebagai tolak ukur target laba investasi saham.

Mari kita mulai.

 
Pemula (pengalaman sampai dengan 2 tahun)
Target pemula adalah rugi tidak lebih dari 20% modal setiap tahun.
Target pemula investasi saham tidak berbeda dengan target pemula main saham (umum): jangan rugi terlalu banyak. 
Untuk jelasnya, silahkan anda membaca pos “Target Laba Main Saham (Bagian I).”

Menengah (pengalaman sampai dengan 6 tahun)

Target investor saham berpengalaman menengah adalah untung/rugi setengah dari persentase naik/turunnya IHSG.

Jadi kalau IHSG naik 30%, target kita adalah untung 15% ([1/2] x 30% = 15%).

Kalau IHSG turun 20%, target kita rugi maksimal 10% ([1/2] x 20% = 10%).

Contoh cara menghitung:

IHSG
Target
Awal Tahun
Akhir Tahun
+/-
Persentase +/-
1000
1500
+500
+50%
+25%
1500
1200
-300
-20%
-10%
Catatan: (Persentase +/-) = (+/-) dibagi (IHSG Awal Tahun).

 
Target investor berpengalaman menengah memang relatif kecil. Yang penting adalah anda sudah bisa mendapat untung waktu pasar naik dan juga mampu meminimalisir kerugian waktu pasar anjlok.

Rugi maksimal setengah dari turunnya IHSG kedengaran sangat mudah. Tapi kenyataannya berbeda 180 derajat. Mengapa?

Waktu IHSG turun 20%, banyak saham yang turun lebih dari 20%, malahan ada yang turun 50% atau bahkan lebih. Kalau anda hanya rugi 10%, kondisi anda sudah jauh lebih baik dari investor lain dan sudah dapat dikategorikan sukses.

Mahir (pengalaman di atas 6 tahun)

Target investor mahir adalah untung 100% dari kenaikan IHSG dan rugi maksimal 20% dari penurunan IHSG.

Jadi kalau IHSG naik 30%, target kita adalah untung 30% (100% x 30% = 30%).

Kalau IHSG turun 30%, target kita rugi maksimal 6% (20% x 30% = 6%).

Contoh cara menghitung:

IHSG
Target
Awal Tahun
Akhir Tahun
+/-
Persentase +/-
2000
3000
+1000
+50%
+50%
2500
1500
-1000
-40%
-8%
Catatan: (Persentase +/-) = (+/-) dibagi (IHSG Awal Tahun).

 
Investor mahir bukan hanya mampu membiarkan keuntungan beranak-pinak ketika pasar naik tapi juga bisa meminimalisir kerugian ketika pasar terpuruk.
Waktu pasar turun, satu-satunya cara agar investor tidak rugi adalah dengan menjual semua saham yang ia miliki. Ia lalu duduk manis menanti dengan sabar sampai pasar memberi sinyal bahwa penurunan itu sudah berakhir.

Bila anda bisa mencapai target di atas, selamat! Anda sudah lulus dan berhak menyandang gelar Magister Investasi Saham. 
Bermodal gelar tersebut anda siap bekerja keras untuk mengejar untung sebesar-besarnya ketika pasar naik dan siap terus belajar untuk menekan rugi sekecil-kecilnya saat pasar turun.

Mau tahu target laba trading saham (jangka pendek)? Lanjut ke “Target Laba Main Saham (Bagian III).”




Pos-pos yang berhubungan:

  • Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik?

Artikel bermutu yang patut dibaca:

  • Indeks Harga Saham Gabungan di Wikipedia

[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


Top Bisnis Online
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0