Bahan cetak
mencetak di atas bahan yang menyerap akan lebih tebal bila dibandingkan dengan material yang tidak menyerap bila ingin menghasilkan density warna yg sama. Karena lapisan tinta pada permukaan menyerap akan terserap lebih banyak. Hal ini berlaku pula terhadap bahan yang permukaannya tidak rata atau berbeda. Sebagai contoh percetakan offset dan percetakan printing, cetak gravure umumnya mencetak pada bahan kurang meneyrap dan lebih rata permukaannya, maka warna hitam yg dihasilkan tentu lebih baik.
Black vs cmy
mencetak warna hitam idealnya hanya memakai tinta hitam saja, pencampuran dengan warna yg lain (process c,m,y) hanya sebagai tambahan dari percetakan offset printing. Dan pasti tiap orang akan berbeda presepsi tentang kehitaman suatu warna. Pengertian pekat atu hitam pekat tidak seragam antara satu orang dengan laiinya, karena hitam pekat versi saya adalah hitam kebiruan, dan bagi yang lain bisa jadi hitam kekuningan. Sebagai contoh tentang warna hitam bmw, yang menurut salah satu suplier pigment memakai pigment hitam yang arah warnanya kekuningan (yellowish black).
Tips
bila ingin mencetak warna hitam di atas material percetakan offset printing yang menyerap dengan cetak offset silahkan pilih tinta offset printing yang bertipe ”quick setting”, agar tidak banyak masalah dengan ”mblobor” dan waktu pengeringan lapisan tinta lebig cepat), dan pakai yg tipe high density (hd). Kalau satu kali cetak kurang memuaskan bisa juga duakali naik cetak dengan catatan tinta hitam yang sedikit mengandung wax. Dan lebih baik cetakan blok hitam diberi opv untuk mencegah rontok. Dan tentu kalau mencetak banyak blok tumpukan hasil kertas cetak di buat serendah mungkin untuk mencegah set-off. Opv adalah over print varnish, umumnya dilakukan terhadap cetakan yang dipergunakan untuk cover publikasi, atau packaging untuk mencegah tergoresnya hasil cetakan, selain itu juga menambah glossy hasil cetakan. Offset printing