Kocek Melimpah dari Beternak Lintah

Views :2636 Times
Rabu, 12 Mei 2010 14:13

Dibalik
wujudnya yang menjijikan, lintah rupanya memiliki khasiat membantu
menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, jika dijadikan sebagai
sebuah bisnis prospeknya sangat cerah karena omzet yang dihasilkan
sangat berlimpah. Tidakkah Anda tertarik?

Dari mana datangnya
lintah? Dari sawah turun ke kali… Dari mana datangnya cinta. Dari mata
turun ke hati. Anda tentu ingat sepenggal bait pada sebuah lagu lawas
yang beraroma cinta, bukan? Tapi, bukan soal lagu tersebut yang akan
kita bahas, melainkan tentang lintah itu sendiri. Orang sering
menyamakan lintah dengan pacet. Padahal, meskipun mirip keduanya punya
banyak perbedaan. Pacet banyak ditemui di pegunungan, hutan dan
tempat-tempat lain yang notabene berhawa lembab. Sedangkan lintah banyak
di jumpai di areal persawahan. Selain itu, meski sama-sama bertahan
hidup dengan mengisap darah binatang lain atau manusia, pacet tidak
berfungsi menyembuhkan. Sebaliknya, lintah bukan hanya penyembuh,
melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana kecantikan.

Karena
kegunaannya itulah, entah sejak kapan binatang bertubuh empuk dan
berlendir ini diternakkan. Sementara, untuk menternakkannya sendiri ada
dua hal yang melatarbelakanginya. Pertama, kalangan medis, terutama dari
mancanegara, meyakini bahwa lintah yang diternakkan Lintahlebih
terjamin kesehatannya (baca: kebersihannya, red.). Salah satu alasannya,
karena minimal sebulan sekali air di kolam penampungannya diganti.
Kedua, sejak domisili asli lintah yaitu sawah dimoderenisasikan, maka
hewan ini pun menghilang.

Untuk membudidayakan satwa penyembuh
(hirudo medicinalis) ini, boleh dibilang gampang-gampang susah.
Dikatakan gampang, sebab karnivora, bahkan beberapa di antaranya
merupakan predator, ini cukup diberi makan belut dan berbagai jenis
invertebrata (binatang tidak bertulang belakang, red.) lain, seperti
cacing, siput, dan larva serangga. Binatang-binatang ini di habitat
aslinya merupakan makanan utama lintah.

“Dengan belut sebanyak 1
kg yang diberikan satu bulan sekali, lintah-lintah ini akan bertahan
hidup hingga tujuh bulan ke depan. Tapi, peternak lintah biasanya akan
memberi mereka makan 2−4 minggu sekali, sebanyak 2−3 kg belut. Karena,
misi kami bukan sekadar agar binatang itu bertahan hidup, melainkan juga
supaya cepat besar dan panjang. Sehingga, semakin cepat pula dipanen.
Meski, lintah sebenarnya baru layak jual atau mampu menjalankan
fungsinya, ketika berumur minimal enam bulan atau berukuran 6−8 cm,”
jelas Salim, peternak lintah di kawasan Sawangan, Depok. (*/Majalah
Pengusaha)

Sumber:
http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis-mikro/2484-kocek-melimpah-dari-beternak-lintah.html

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


Top Bisnis Online
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0