Jual Experience, Lebih Sukar Ditandingi

Hits : 813
Minggu, 27 Mei 2012 07:13
Perlu
adanya akselerasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui
pemanfaatan digital marketing. Selain itu, produk yang baik dengan
kualitas bagus, harus dikemas dengan branding sebagai produk Indonesia
yang perlu dikenal masyarakat luas.

Keterlibatan generasi muda,
khususnya siswa sekolah menengah kejuruan dalam menciptakan produk
kreatif harus diacungi jempol. Walaupun begitu, hal yang perlu
ditekankan adalah bagaimana agar produk kreatif ini mempunyai branding
yang siap dijual.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Eddy Kuntadi dalam Pekan
Produk Kreatif Daerah di Balai Kartini, kemarin. 25 Mei 2012.

Managing Director Etnomark
Consulting Amalia E. Maulana dalam pemaparannya menyebutkan solusi untuk
menciptakan sebuah brand dari sebuah produk.
Amalia mengibaratkan keterikatan
antara produsen dengan konsumen bagai sebuah jalinan hubungan yang perlu
dirawat agar terjaga kemesraannya.

“Harus menjadi soulmate untuk
konsumennya. Menjadi teman sejati. Seorang teman sejati pasti tidak
akan bohong dan selalu menjaga hubungan baik. Awalnya just friend,
berubah menjadi good friend, close friend, dan menjadi soulmate,”
tuturnya.

Dalam sebuah bisnis, menurutnya brand merupakan aset terbesar. Brand
bisa menciptakan keinginan membeli, menambah kepercayaan pelanggan,
juga mampu memotivasi karyawan yang bekerja dalam perusahaan tersebut.
Biasanya akan muncul kebanggaan dari seorang karyawan yang bekerja pada
perusahaan yang memliki brand terkemuka.

Tentu dibutuhkan waktu
dan usahan yang keras untuk mengubah hubungan just friend berkembang
menjadi soulmate. Amalia menyebutkan pula banyaknya tahapan yang harus
direncanakan dan dilaksanakan.

Untuk menciptakan sebuah brand,
kata Amalia, perlu mengerti kebutuhan konsumen. Membuat konsumen
memikirkan produk kita, dan selalu konsisten menggunakannya. Hal yang
terpenting adalah menggunakan kreativitas untuk menghasilkan sesuatu
yang unik dan beda.

Setelah mampu menciptakan brand, perlu juga dibekali ilmu pemasaran yang berbeda dengan penjualan.

Executive Director The Nielsen
Company Indonesia Yongki Surya Susilo menyebutkan bahwa pemasaran zaman
ini membutuhkan kecerdasan dalam memanfaatkan media. Pengusaha harus
menyadari keberadaan media digital sebagai sarana yang efisien dan murah
dalam memasarkan produk.

“Pastikan bisnis yang Anda lakukan bisa
diakses lewat handphone yang semuanya sudah terhubung melalui internet.
Jumlah pengguna handphone saat ini sudah mencapai 3,3 miliar jiwa.
Jumlah ini lebih banyak dari pada jumlah media lainnya [TV, telepon, dan
PC],” paparnya.

Dalam data yang dilansir oleh Nielsen Company,
jumlah pengguna handphone di Indonesia melejit 42 juta jiwa pada tahun
2012, bila dibandingkan pada tahun 2008 yang hanya berjumlah 300.000
orang. Terlebih lagi, data tersebut juga menyebutkan pemanfaatan media
radio dan cetak (surat kabar dan majalah) mengalami penurunan.

Tahun
2011, hanya 28% orang yang mendengarkan radio, turun hampir separuhnya
sejak tahun 2004. Sementara hanya 14% orang yang membaca koran. Jumlah
yang masih tinggi adalah kebiasaan menonton TV dengan angka 95%.

“Kebiasaan
anak muda sekarang adalah menggunakan internet. Semua dicari
menggunakan aplikasi google. Cari tempat makan enak di wilayah A, tanya
google. Kalau sampai bisnis Anda tidak bisa diakses dengan google akan
sulit,” ungkapnya.

Digital marketing merupakan low cost
marketing, dengan kebutuhan yang sangat penting. Ia menyebutkan bahwa
24% masyarakat mendiskusikan brand di Internet. Sementara 75%
menggunakan internet untuk menyampaikan pendapatnya tentang suatu produk
melalui kolom like or dislike.

Dengan memanfaatkan media online,
bisa diibaratkan membuka toko selama 24 jam. Menurut Yongki, ini
merupakan cara yang paling murah untuk mengembangkan sebuah bisnis.

Yongki
menekankan hal penting lainnya adalah kualitas produk. Ia mengatakan
agar jangan mengandalkan sebuah produk, tapi juallah sebuah experience.

Experience
yang dia maksud di sini adalah bagaimana melibatkan sekaligus
merangsang seluruh indera (penciuman, penglihatan, pendengaran, perasa,
dan peraba) dalam membangun sebuah usaha.

“Misalnya saya jualan
di Breadtalk. Mata dengan tampilan roti dan suasana koki yang sedang
memasak. Menjual rasa juga aroma. Kalau produk bisa disaingi, tapi jual
lah experience,” ucapnya. ( Bisnis.com)

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/174-rencana-bisnis/17170-jual-experience-lebih-sukar-ditandingi.html

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


Top Bisnis Online
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0