Hits : 611 |
Rabu, 05 September 2012 16:36 |
Maurizio
Porfiri, seorang ilmuwan peraih gelar Ph. D. dalam ilmu mekanik, adalah salah satu sosok ilmuwan masa kini yang dianggap berpengaruh dalam bidangnya. Dalam sebuah daftar bergengsi “Brilliant 10”, pria itu diakui sebagai satu figur cerdas yang karya-karyanya memiliki pengaruh yang luas yang masih berusia di bawah 40 tahun. Ia juga memenangkan penghargaan NSF Career 2008 dan mengantongi gelar Ph. D. lainnya dalam ilmu mekanika terapan dan teoretis.
Ditanya
mengenai rahasianya untuk tetap menjadi kreatif sebagai seorang ilmuwan yang membutuhkan inovasi secara kontinu, Porfiri yang terkenal dengan robot ikannya itu menjawab keberhasilannya dalam menemukan ide-ide kreatif terdorong oleh kebiasaannya membaca karya sastra. “Saya sangat suka membaca novel-novel karya Paul Auster dengan latar belakang Brooklyn yang menjadi lokasi tempatnya bekerja. Ia sendiri mengajar di Polytechnic Institute of New York University.
Ia mengaku
membaca karya sastra sejak remaja. Ilmuwan muda yang tumbuh besar di Italia itu mengatakan novel tulisan Auster, Robert Musil, Mikhail Bulgakov, Philip K. Dick dan John Fante membantunya meningkatkan kreativitas.
“Menjadi
kreatif dan memelihara rasa ingin tahu lebih penting daripada menjadi orang terpintar dan terbaik dalam mengerjakan persamaan jika Anda ingin menjadi seorang insinyur atau peneliti,” katanya di depan para mahasiswa S1 selama sebuah sesi demonstrasi robot ikannya yang ia desain dengan tujuan menunjukkan jalan bagi ikan-ikan hidup untuk memilih jalan yang tidak berbahaya.
Porfiri
menegaskan, “Membaca semua karya sastra tersebut saat remaja mengembangkan sisi kreatif saya. Karya Musil terutama membantu saya mengamati sisi emosional ilmu pengetahuan dan matematika”. (*AP)
Sumber gambar:
baruch.uny.edu
|
http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/37-advise/19822-ingin-lebih-kreatif-baca-sastra.html