Salah satu investor terbesar indonesia, Lo Kheng Hong sempat mengejutkan komunitas investor saham karena pada tanggal 12 agustus 2022 tiba tiba menjadi salah satu investor dengan kepemilikan saham diatas 5%, setelah memiliki 6,28% saham intiland atau yang lebih kita kenal dengan saham DILD.
bagaimana sebenarnya cara pak lo kheng hong menganalisis saham hingga berani membeli saham intiland, walaupun perusahaannya sedang rugi? mari kita coba telusuri satu per satu. Pertama, Meski perusahaan sedang merugi namun kita tidak boleh melupakan bahwa Intiland ini sudah jadi developer lebih dari 50 tahun dan Perusahaan juga memiliki 1961 hektar tanah yang belum dikembangkan (land bank). Saat ini telah memiliki lebih dari 65 proyek di jakarta dan surabaya.
sesuai dengan laporan tahunan DILD tahun 2022. diantaranya :
1. Graha Famili
2. Intiland Tower
3.Apartment Regatta
4. Graha Natura (ada land bank) 36 hektar
5. Proyek lainnya dapat langsung di lihat pada web perusahaan
Pak Lo kheng Hong menjelaskan bahwa pengendali, direktur dan komisaris perusahaan adalah orang yang jujur dan berintegritas. Setelah berdiskusi dengan direktur perusahaan, pak Lo kheng hong mendapatkan informasi bahwa total nilai dari ke 65 proyek Intiland adalah 20 Triliun. padahal Saat itu marketcap DILD hanya 1,5 Triliun.
hutang perusahaan sebesar 4,5 T, kemudian perusahaan memiliki kas 1.5 T jadi sisa hutangnya kita anggap 3 T. nilai proyek 20 Triliun dikurangi hutang 3 triliun maka tersisa 17 Triliun. Jika dibagi dengan jumlah saham DILD sebanyak 10 miliar lembar hasilnya 1700/lembar dan itulah harga wajar Intiland. Perlu diingat itu nilai sebelum sektor property booming, jika property booming maka nilainya bisa meningkat 2x lipat. saat itu harga sahamnya 150/lembar atau diskon 90%. kalau beli rumah minta diskon 5% aja udah susah, ini saham developernya malah dikasih diskon sebanyak itu
blimin harga sahamnya sekarang sudah 270, beli gak?
tentu saja ini bukan artikel rekomendasi dan semacamnya. hanya sekedar membahas cara pak lo kheng hong menganalisis saham. pastikan selalu lakukan analisis sendiri sebelum membeli saham.