
(biaya/cost), dan penghasilan (income/return/rugi-laba/profit-loss) dalam
periode waktu pelaporan keuangan. Misalnya laporan keuangan tahun 2018
melaporkan pendapatan, biaya, dan income sejak tanggal 1-Januari-2018 sampai
31-desember-2018. Laporan keuangan periode Quarter 3 2018 mencakup
1-Januari-2018 sampai 30-September-2018.
dalam menghasilkan laba. Rumus umum, Laba = Pendapatan – Beban.
Pendapatan
Disebut top line karena posisinya ada di bagian paling atas dari laporan
laba-rugi. Produk (service) yang dijual oleh perusahaan bisa dijual secara cash
ataupun kredit. Jika dijual secara kredit, maka uang cash akan diterima ketika
pelanggan membayarnya, jadi akan ada selisih waktu antara waktu penjualan dengan
waktu diterimanya uang.
Beban
atau cost of good sold (COGS).
non produksi, administrasi.
dalam beban operasional. Untuk depresiasi alat-alat mesin produksi, biasanya
dimasukkan ke dalam beban produksi.
laba/rugi atas selisih kurs.
Laba
(minus).
- Laba Kotor (gross profit) , pendapatan dikurangi beban
produksi - Laba operasional (operating profit). Disebut juga EBIT
(earning before interest and tax) - Laba sebelum pajak
- Laba bersih (earning, disebut juga bottom line)
- Beberapa perusahaan kadang mencantumkan EBITDA (earning
before interest, tax, depresiation, and amortization). Biasanya adalah
perusahaan dengan belanja fix asset yang besar, seperti perusahaan infrastruktur
dan telekomunikasi.

Laba Komprehensif
Pendapatan komprehensif adalah pendapatan yang bukan hasil dari operasional
perusahaan. Beberapa hal yang termasuk pendapatan komprehensif adalah:
anak perusahaan yang Laporan Keuangannya tidak dikonsolidasikan (karena bukan
merupakan pemegang saham pengendali di anak perusahaan tersebut).
financial re-engineering memanfaatkan celah dari sini. Perusahaan yang
bermaksud untuk menggelembungkan Laba-nya, memasukkan item-item yang mestinya
merupakan pendapatan komprehensif tetapi malah dimasukkan ke dalam pendapatan
operasional lain (yang akan membesarkan nilai pendapatan operasional). Mengapa
ini dilakukan? Karena Laba yang dipakai dalam menghitung EPS dan PER (dalam
valuasi saham) adalah Laba bersih yang tercatat (di mana pendapatan
komprehensif bukan merupakan bagian dari laba bersih). Jadi, investor harus
aware dengan hal ini.
Komprehensif ini relatif kecil, sehingga Laba Komprehensif-nya relatif sama
dengan Laba Bersih.
Kepentingan non Pengendali
mempunyai anak perusahaan, maka laporan keuangan merupakan laporan konsolidasi
dari entitas induk dan semua intitas anak. Entitas induk adalah perusahaan ini
sendiri, dan entitas anak adalah semua anak perusahaannya.
anak perusahaannya. Nah, pihak lain yang ikut memegang saham anak perusahaan
tersebut (dan pihak lain ini bukan merupakan pemegang saham pengendali) itulah
yang maksud dengan Kepentingan non Pengendali.
pengendali dari anak perusahaan, maka laporan keuangan entitas anak itu tidak
dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan. Nilai bagian kepemilikan atas modal
di anak perusahaan tersebut, dicatat di Balance Sheet sebagai Investasi Jangka
Panjang (di bagian Fixed Asset). Dan bagian laba buat perusahaan ini dicatat
sebagai laba komprehensif.

Berikut adalah pemahaman penulis tentang laporan laba rugi. Bagi rekan rekan investor yang memiliki pertanyaan atau bahkan saran, silakan tuangkan di kolom komentar. Untuk analisis fundamental saham secara menyeluruh akan dibahas di artikel berikutnya.
Salam
Investasi saham