Dow Jones Turun 513 Points Semalam. Tindakan Apa Yang Bisa Anda Lakukan? (Bagian II)

Pos ini adalah lanjutan dari “Dow Jones Turun 513 Points Semalam. Tindakan Apa Yang Bisa Anda Lakukan? (Bagian I).” 

Biasanya, saham yang sudah turun drastis akan naik sedikit kalaupun akhirnya anjlok lagi. Yang terjadi pagi itu BBRI setelah anjlok ke 6600 pada pembukaan, pada pukul 10:00an sempat naik ke harga 6800. Jadi kalau anda “offer” di 6700 atau 6750, saham BBRI anda akan laku terjual. 

Tentu saja tindakan ini ada resikonya. Resikonya? Tidak ada jaminan saham anda akan naik ke harga “offer” anda. Bisa saja saham tersebut langsung turun lebih tajam dari  harga pembukaan.

3. Beli saham yang turun drastis

Saya mengatakan di atas bahwa saham yang turun drastis biasanya akan naik dulu sedikit kalaupun selanjutnya anjlok lagi. Mengikuti kaidah ini, kalau saham yang anda miliki anjlok jauh di bawah harga cut-loss, anda bisa mencoba membeli lagi saham tersebut di harga rendah untuk menurunkan harga rata-rata beli saham tersebut. Istilah keren tindakan ini adalah “average down.”
Tujuan anda meng-“average down” adalah untuk menjual semua saham yang anda miliki ketika saham tersebut naik sedikit. Karena harga beli rata-rata anda lebih rendah dari harga beli pertama, kerugian anda akan lebih kecil. 
PERINGATAN!  Strategi ini adalah strategi trading jangka pendek (bukan buy-and-hold) dengan resiko sangat tinggi dan sebaiknya tidak anda lakukan kalau anda berpengalaman bermain saham kurang dari 2 tahun.
Melanjutkan contoh BBRI di atas, katakan anda punya BBRI 10 lot dengan modal Rp 7000. Pada pembukaan pasar BBRI anjlok ke Rp 6600—di bawah harga cut-loss anda di Rp 6850—dan anda memutuskan membeli 10 lot BBRI lagi di harga 6600 ini dan langsung  meng”offer” semua (20 lot) saham tersebut di Rp 6750. Kalau laku di 6750, berarti anda mendapat untung Rp 150 dari 10 lot yang baru anda beli dan rugi Rp 250 dari 10 lot awal dengan total kerugian Rp 100. Ini kurang lebih sama dengan anda meng-“cut-loss” 10 lot saham awal BBRI anda di harga 6900. 
Secara teori, strategi di atas sangatlah baik, tetapi eksekusinya sangatlah sulit. Membeli saham ketika harga turun drastis memerlukan nyali baja. Lagipula bisa saja setelah anda membeli di harga rendah, saham tersebut malahan anjlok lebih rendah lagi. Kalau ini yang terjadi, bukannya kerugian berkurang malahan kerugian membengkak.
Di atas saya sudah memperingati anda untuk tidak melakukan strategi ini kalau anda berpengalaman bermain saham kurang dari 2 tahun. Ada satu hal lagi yang harus saya peringatkan: jangan melaksanakan strategi ini dalam jumlah uang melebihi kemampuan anda. Artinya, kalau posisi saham anda rugi dan anda tidak punya uang tunai untuk membeli lagi, jangan sekali-kali meminjam uang (memakai fasilitas “margin”/pinjaman dari perusahaan sekuritas) untuk melakukan “average down.” Sangat mungkin anda akan terkena “margin call” dan bangkrut disapu badai bursa. Belilah tambahan saham hanya kalau anda sendiri masih punya uang yang sudah dialokasikan untuk main saham. 
Nah, begitulah kira-kira pilihan yang bisa anda lakukan kalau saham anda di Bursa Efek Indonesia turun drastis. Saya tidak membahas strategi “short sell” dan strategi dengan “option” karena sampai saat ini di Indonesia “short sell” sulit dilakukan dan “option” belum diperdagangkan.




Pos-pos yang berhubungan:
  • Cara Cut-Loss Untuk Stop Kerugian Saham
  • Makna “Dow Jones” Bagi Pemain Saham Indonesia
  • Istilah “Bid” dan “Offer” Ketika Bermain Saham

[Pos ini ©2011 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
 

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


Top Bisnis Online
Logo
Compare items
  • Total (0)
Compare
0