
Value investing
adalah metode investasi saham yang fokuskan untuk membeli perusahaan yang
diskon atau dijual dibawah nilai intrinsik ( harga wajarnya). Pernah mendengar
“bila kamu tidak bisa menghasilkan uang selagi tidur, maka kamu akan bekerja
sampai meninggal” ? ini adalah pernyataan yang disampaikan investor saham
tersukses di dunia, Warren Buffet.
Lalu bagaimana
cara menghasilkan uang selagi tidur? Tentu ada
banyak cara untuk menghasilkan uang selagi kita sedang tidur, namun bila mengacu pada orang yang membuat pernyataan,
maka caranya adalah berinvestasi saham.Dari sekian
banyak metode atau strategi untuk berinvestasi saham, ada satu yang menurut
blimin paling santai dan mendekati cara untuk menghasilkan uang selagi tidur. Metode
ini disebut value investing.
Apa itu value
investing?
bila kita
terjemahkan maka value investing artinya adalah investasi nilai, jadi secara sederhana value
investing dapat dimaknai strategi investasi yang fokus pada nilai yang dimiliki
perusahaan / saham. metode ini pertama kali diperkenalkan oleh benjamin graham melalui bukunya yang berjudul “The Intelligent Investor” dan dipopulerkan oleh muridnya yang bernama Warren Buffet.
Analogi
andaikata
kamu adalah pengantin baru yang akan membeli rumah. Dengan tabungan 500 juta yang
dimiliki, mencoba untuk membeli rumah seluas 100m2. Saat dimasa-masa pencarian,
tiba tiba ada rekan kerja yang menawarkan rumahnya seluas 150m2 seharga 500
juta. Karena dia sedang butuh uang untuk biaya sekolah anaknya keluar negeri. Padahal
dalam kondisi normal, rumah itu bisa dihargai hingga 750 juta.
Tentu ini
menjadi penawaran yang sangat menarik karena hanya dengan membayar 500 juta bisa
mendapatkan rumah senilai 750 juta. Dengan kata lain rumahnya sedang diskon, kamu
sudah untung 250 juta sejak pertama melakukan pembelian. Belum lagi bila ternyata
beberapa tahun kedepan nilai rumahnya naik menjadi 1 miliar. Maka keuntunganmu
bisa naik 2x lipat.

gambar diatas menunjukann hubungan antara nilai rumah dan harganya. nilai bergerak perlahan namun pasti, namun terlihat harga lebih berfluktuasi (naik-turun) sehingga ada disatu waktu harga bisa lebih tinggi dari nilai dan di waktu lain harga justru turun hingga lebih rendah dari nilai.
value investing memanfaatkan situasi ini, dia membeli saham ketika harga berada di bawah nilai perusahaan dan menjualnya saat harga telah naik lebih tinggi dari nilai. sehingga menurut blimin ini adalah salah satu metode investasi yang memiliki risiko rendah.
Namun dalam
prakteknya, faktor harga bukan satu satunya aspek yang harus dipertimbangkan
dalam value investing. Berikut beberaoa aspek yang harus diprtimbangkan dalam
value investing :
- Harga,
bila dalam kasus diatas adalah harga rumah. Maka dalam berinvestasi harga
yang dimaksud adalah harga saham. Usahakan untuk membeli saham yang diskon,
dimana harga saham (perusahaan) lebih murah dari nilai intrinsik saham
tersebut
- Kondisi
barang, sebelum membeli rumah, maka kita akan melihat kondisi rumahnya,
mulai dari lokasi strategis, kondisi bangunan, akses menuju rumah bagus, banjir
atau tidak, luas tanah & bangunan,
kelengkapan surat dan dokumen pendukung dan lain sebagainya. Dalam berinvestasi
saham, kamu juga harus melakukan hal yang sama, namun yang perlu dilihat
adalah kondisi fundamental perushaan, seperti asset, laba, hutang , arus
kas serta hal lain yang berkaitan.
- Penjual,
tentu kita lebih nyaman membeli rumah dari orang yang kita kenal baik,
lebih bagus lagi bila orangnya professional dalam bidang tersebut. Nah dalam
berinvestasi saham ada baiknya mengenal dengan baik orang yang mengelola
perusahaan, apakah orangnya kompeten, berintegritas dan jujur?
Bila investasi
kamu memenuhi 3 aspek diatas maka kamu sudah berinvestasi dengan metode value investing. dan telah memahami konsep dasar dari metode ini.
Konsep value
investing memang sangat sederhana, blimin yakit kamu sudah paham hanya dengan
ilustrasi singkat diatas. Namun faktanya tidak banyak orang yang bisa
mengimplementasikannya. Sebagian investor bahkan membeli dan menjual saham
hanya karena mendengar kabar yang belum tentu kebenarannya.
Untuk menjadi
value investor, cobalah bayangkan membeli saham seperti membeli sebuah rumah? Apakah
kamu kamu akan mengambil keputusan membeli rumah hanya dalam sehari, 1 jam atau
bahkan 1 menit?
Ketika Tetanggamu
menjual rumahnya dengan harga miring, apakah kamu akan melakukan hal yang sama?
Nah berikutnya adalah seberapa sering kamu mengecek harga rumahmu ? setiap
hari, setiap jam, atau setiap 1 menit sekali?
Nah seandainya
harga rumah di komplek turun, apakah kamu buru buru menjual rumahmu, karena
takut harganya turun ? padahal kamu menyadari kondisi rumah masih bagus, luas
tanahnya tetap posisi rumah masih strategis bahkan anti banjir.
Semoga analogi-analogi
diatas bisa membantu menjelaskan secara sederhana mengenai konsep value
investing. Selamat mencoba dan salam konsisten