Liat LK Q4/2023 ADRO, saya merasa saham ini masih sangat undervalued.
Harga sekarang = Rp 2670.
Kas/share = Rp 1604
Nett value/share = Rp 2118
BVS = Rp 3281
debt/share = Rp 717 (hanya utang berbunga saja)
CFO/share = Rp 558,6
EBIT/share = Rp 1044
EPS = Rp 795
Di harga sekarang, PBV = 0,82 ; EV/EBIT = 1,71 ; EV/CFO = 3,2 ; PER = 3,36
Saya liat lagi growth laba 2013 – 2023 ADRO = 1154 % (di mana laba PTBA hanya tumbuh 239%, dan ITMG tumbuh 174%).
Growth laba 2018 – 2023 ADRO = 314% (di mana laba PTBA hanya tumbuh 22,88% dan ITMG tumbuh 106%).
ROE ADRO :
2013 = 8,55%
2018 = 11,44%
2023 = 24,24%
NPM ADRO
2013 = 6,98%
2018 = 13,2%
2023 = 28,5%
Dengan PBV ADRO yang baru 0,82x sementara PTBA sudah 1,6x dan ITMG sudah 1,1x , sepertinya memang ADRO masih undervalued.
Apa karena PTBA dan ITMG memiliki DPR yang lebih besar daripada ADRO, sehingga market lebih menyukainya? Time will tell.
Yang jelas, ADRO merupakan salah satu saham coal yang rajin bagi deviden selama 15 tahun terakhir ini, dan seingat saya DPR-nya tidak pernah kurang dr 30%. Jadi ADRO bs dijadikan salah satu alternatif investasi di saham coal yang PBV-nya masih di bawah 1, dengan growth laba yang sangat bagus..
Disclaimer On.
Semoga investasi saham kita akan memberikan hasil yang bagus nanti ke depannya.. Aamiin..
Warm regards,
V3