Atur Strategi Sebelum Memulai Investasi

Hits : 674
Senin, 29 Oktober 2012 09:10
Ketika seseorang merasa memiliki
dana lebih, mereka akan berpikir bagaimana memanfaatkan dana lebih
tersebut. Ada juga yang berpikir bagaimana memperbanyak atau
meningkatkan nilai dari dana tersebut.

Investasi menjadi kata
yang sudah tidak asing didengar, tapi sejauh mana memahami investasi
yang sebenarnya. Atau, jika seseorang memiliki uang lebih besar dari
yang dibutuhkan untuk biaya hidup, dia bisa memilih untuk berinvestasi.

Ini
berarti seseorang membeli aset dan diharapkan dari aset tersebut akan
menghasilkan pendapatan. Ketika menjualnya, seseorang mengharapkan akan
ada keuntungan.

Lalu, bagaimana dengan risiko berinvestasi?
Investasi apa pun bisa dipastikan mengandung risiko. Sangat mungkin
seseorang tidak mendapatkan pendapatan apa pun. Juga sangat mungkin
bahwa seseorang akan rugi saat menjual investasi.

Berdasarkan
data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), ada
beberapa tipe aset yang bisa dijadikan investasi:

Pertama, jika seseorang memiliki cukup uang, dia bisa membeli properti seperti rumah atau toko, mencari penyewa, menerima pendapatan sewa secara teratur, dan menjual properti tersebut di kemudian hari. Jika seseorang membeli properti di lokasi yang strategis, penyewa akan banyak yang tertarik untuk menyewa properti itu, dan pendapatan sewa otomatis akan naik.

Pada umumnya, nilai properti
akan semakin meningkat seiring dengan waktu. Jadi, ketika seseorang
menjualnya, dia bisa berharap akan menerima keuntungan. Sebagian orang
menganggap dengan berinvestasi di properti, risiko investasinya rendah.

Kedua,
seseorang bisa membeli kendaraan dan menyewakannya ke pihak lain.
Seseorang akan mendapatkan uang sewa yang setara dengan biaya
pemeliharaan dan keuntungan yang diinginkan. Tentu, dia harus membayar
asuransi dan biaya perbaikan.

Untuk kendaraan, jumlah yang
diterima saat seseorang menjualnya akan lebih rendah dibanding saat
membelinya. Kendaraan bekas nilainya lebih rendah dibanding kendaraan
baru.

Namun, di balik itu, ada beberapa kelemahan dari aset yang
akan diinvestasikan. Di antaranya, aset-aset tersebut memerlukan dana
dalam jumlah besar. Kebanyakan, orang tidak memiliki uang dalam jumlah
besar. Dan sebagian orang juga tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk
mengelola aset secara baik.

Nah, bagaimana jika seseorang
tertarik berinvestasi di bidang lain? Di pasar keuangan seperti saham
dan obligasi misalnya. Bagi pemula, apa yang harus diketahui?

Masyarakat
dengan dana terbatas bisa memilih untuk berinvestasi di saham atau
obligasi. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di aset tersebut,
sebaiknya membaca prospektus yang dipublikasikan.

Selanjutnya, sebagai investor, seseorang baru bisa memutuskan tipe saham seperti apa yang akan dibeli.

Perlu
diketahui, perusahaan menerbitkan saham dan obligasi untuk memperoleh
dana bagi kelangsungan bisnisnya. Saat investor membeli obligasi suatu
perusahaan, dia akan menerima pembayaran bunga dari penerbit obligasi
hingga jangka waktu tertentu (term of maturity).

Dengan kata
lain, seorang pemegang obligasi (bondholder) menerima pendapatan tetap
dari perusahaan, pada saat yang ditentukan, dan dengan tingkat suku
bunga yang telah disepakati.

Umumnya, berinvestasi di obligasi
dianggap lebih rendah risikonya dibandingkan dengan saham, karena adanya
pembayaran teratur yang telah disepakati.

Obligasi juga bisa
diterbitkan oleh lembaga pemerintah. Obligasi pemerintah ini dianggap
lebih aman dibanding obligasi perusahaan. Karena lebih aman, bunga yang
dibayarkan menjadi lebih kecil dibanding bunga obligasi perusahaan.

Untuk
itu, ini disarankan bagi investor yang tidak banyak mengetahui tentang
seluk beluk investasi. Pada umumnya, investor cenderung membayar ongkos
jasa atau fee ke manajer investasi yang profesional guna memilihkan
obligasi atau saham dan selanjutnya dimasukkan dalam portofolio reksa
dana.

Risiko berinvestasi di reksa dana hampir sama dibandingkan
bila berinvestasi secara langsung pada obligasi atau saham. Oleh karena
itu, investor juga bergantung pada keahlian manajer investasi untuk
memilih obligasi atau saham yang tepat. (*/VIVA.co.id)

http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/182-investasi/21200-atur-strategi-sebelum-memulai-investasi.html

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0