
TAWARAN KEMITRAAN KULINER: KEBAB
Oleh Fahriyadi – Kamis, 19 April 2012 | 15:51 WIB
Kendati bukan makanan asli
Indonesia, kebab sudah populer di tanah air. Terbukti, banyak orang
Indonesia hobi menyantap makanan ringan asal Timur Tengah ini. Lantaran
pasarnya ada, penjaja kebab pun terus bermunculan, mulai dari kelas
gerobak hingga kelas restoran.
Bahkan, banyak di antara mereka
yang menawarkan kemitraan atau waralaba untuk mengembangkan usaha. Salah
satu yang menawarkan kemitraan adalah CV Gazzaa, selaku pemilik merek
Gazzaz Kebab di Jakarta.
Memulai usaha sejak 2005, Gazzaz Kebab
mulai menawarkan kemitraan pada tahun ini. Nuha Muhammad, pemilik CV
Gazzaa mengaku, pihaknya sebenarnya telah membuka kemitraan sejak 2008.
Namun, kala itu masih menerapkan sistem kemitraan putus. “Jadi mitra
diperkenankan memesan bahan baku dan peralatan, tapi tidak diizinkan
menggunakan merek dagang Gazzaz Kebab,” jelasnya.
Dari sistem
kemitraan putus ini, Nuha bisa menggandeng 100 mitra bisnis. Namun,
seiring berkembangnya Gazzaz Kebab, Nuha bilang, banyak yang meminta
dirinya untuk membuka kemitraan dengan sistem franchise.
Setelah memperkuat brand dengan mengikuti banyak pameran, Nuha pun membuka kemitraan dengan sistem franchise
pada tahun ini. Ia mengklaim, sudah memiliki dua mitra di Balikpapan
dan Samarinda. “Totalnya, kami telah memiliki empat gerai, karena
sebelumnya kami telah memiliki dua gerai milik sendiri,” ujarnya.
Dalam
tawaran kemitraan ini, ia menawarkan satu paket kerja sama. Yakni,
paket gerobak dengan investasi Rp 50 juta di luar sewa tempat. Mitra
akan mendapat perlengkapan, bahan baku awal, dan hak menggunakan merek.
Mitra
bisa merogoh kocek lebih besar jika membuka gerai dengan konsep mini
resto. “Jadi gerobak ini bisa dikombinasikan untuk mendirikan gerai mini
resto,” jelasnya.
Selain kebab, ia juga menjual menu lain, seperti hotdog dan burger. Harga jual makanan mulai dari rata Rp 10.000-Rp 15.000 per porsi.
Nuha
menargetkan, omzet mitra pada hari biasa sebesar Rp 1,5 juta per hari,
dan Rp 2 juta per hari pada akhir pekan. Dengan omzet itu, diperkirakan
mitra bisa balik modal dalam 3 bulan-6 bulan.
Ia mengklaim,
keunggulan Gazzaz Kebab terletak pada peralatan masak yang berkualitas,
sehingga daging cepat matang dengan proses pemanggangan yang maksimal.
Keunggulan lainnya, Gazzaz memproduksi roti sendiri, sehingga
kualitasnya terjamin.
Pengamat waralaba dari Ben WarG
Consulting, Bije Widjajanto, menilai, konsep kemitraan yang ditawarkan
Gazzaz Kebab cukup bagus. Namun, nilai investasinya terkesan tanggung
karena berada di tengah-tengah konsep booth dan resto. Mestinya, Gazzaz mengemas secara all out paket kemitraan agar terlihat menarik bagi mitra.
Ia
menyarankan calon mitra mencermati dengan baik tawaran ini sebelum
bergabung. Ia juga tak menampik bahwa pasar kebab di Jakarta sudah tidak
sebesar dulu lagi. Ia menyarankan franchisor menyasar luar Jakarta.
CV Gazzaa,
Jl. Daud No 42 Kebon Jeruk
Jakarta Barat
Telp: 021-5321972
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/menjajal-sedapnya-bisnis-kebab/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter