Lahan bisnis dari seni melukis tubuh

PELUANG BISNIS BODY PAINTING

Lahan bisnis dari seni melukis tubuh

Lahan bisnis dari seni melukis tubuh

Seni dan kreativitas merupakan dua
hal yang saling melengkapi. Keduanya berkembang secara tak terbatas,
termasuk dalam hal media untuk menuangkan kreativitas seni. Dalam hal
seni lukis, misalnya, media yang digunakan tidak hanya kanvas.

Tapi, banyak juga yang memakai media lukis berupa tubuh manusia. Seni melukis tubuh ini disebut body painting. Saat ini, body painting makin populer dan digandrungi remaja hingga orang dewasa yang rata-rata berusia di bawah 35 tahun.

Selain
bagian dari gaya hidup, body painting juga dibutuhkan untuk beragam
acara, seperti peragaan busana, foto model, pembuatan film horor,
pernikahan, hingga ulang tahun.

Karena peminat body painting
ini cukup tinggi, banyak seniman lukis tertarik terjun ke bisnis ini.
Salah satunya adalah Aditya Adana, pemilik Pena Art yang bermarkas di
Tebet, Jakarta Selatan.

Aditya mengaku, peminat body painting saat ini tergolong tinggi. Untuk body painting ini, ia menyediakan yang bersifat temporary atau bersifat sementara, serta yang bersifat permanen.

Ia mematok tarif body painting temporary
mulai dari Rp 25.000 untuk ukuran kecil hingga Rp 800.000 jika digambar
di seluruh tubuh. “Butuh waktu sekitar dua setengah jam hingga tiga jam
untuk melukis seluruh tubuh,” kata Aditya.

Adapun untuk body painting
permanen dibanderol mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 2 juta. Dalam
sehari, ia bisa mendapatkan order antara lima sampai 50 orang. “Umumnya
mereka di bawah usia 35 tahun dan berjiwa muda,” terangnya.

Dalam menggeluti pekerjaan ini, ia dibantu empat pelukis lainnya. Menurut Aditya, tak semua orang bisa menyediakan jasa body painting. Sebab, diperlukan kemampuan melukis dan kreativitas dalam body painting. “Kami harus mampu memuaskan konsumen dengan melukiskan gambar sesuai keinginan mereka,” ujarnya.

Sang
klien bisa menyorongkan model atau desain gambarnya. “Kalau klien tidak
memiliki referensi gambar maka kami yang menawarkan beberapa gambar
kepadanya,” jelasnya.

Dari usaha ini, Aditya mengaku mendapat
omzet belasan juta dalam sebulan. Sementara laba bersihnya lumayan
tinggi, sekitar 50% dari omzet.

Seniman body painting
lainnya adalah Anastasia. Pemilik Anastasia Body Painting ini mengaku
belajar seni lukis tubuh secara autodidak sejak tahun 2001. Ia tertarik
pada seni ini karena menghadirkan tantangan tersendiri saat menggambar
di atas media yang tak lazim, yakni tubuh manusia.

Selain
menggunakan media tubuh manusia, tantangan lainnya ada pada motif gambar
yang akan dilukis. Terlebih bila ada pelanggan yang menginginkan motif
yang belum dikenalnya. “Bisa menggambar sesuai dengan harapan klien
merupakan tantangan utama seniman body painting,” ujarnya.

Sejumlah
motif yang biasa ia kerjakan di antaranya motif bunga, kupu-kupu, dan
corak tribal. Saat ini Anastasia mengelola studio body painting di kawasan Cinere, Jakarta Selatan.

Tarif body painting
yang dibanderol berkisar antara Rp 200.000-Rp 400.000. Ia juga siap
memenuhi panggilan, terutama di kawasan Jabodetabek. “Tapi untuk
panggilan ini saya mengenakan sistem tarif per jam. Biasanya tarif tiap
empat jam itu Rp 2 juta,” tukasnya. Ia mengaku mengantongi pendapatan Rp
10 juta per bulan. Dari angka itu, ia meraih laba bersih 50%.

Jihan Soemawisastra juga menekuni usaha body painting. Awalnya ia merupakan seorang penata rias. Sejak tahun 2010, ia memutuskan terjun ke dunia body painting. “Make-up itu intinya bikin orang tampil cantik, sementara kita bisa lebih bebas bereksplorasi di body painting,” jelasnya.

Lamanya pengerjaan body painting tidak jauh berbeda dengan make up fesyen,
sekitar dua jam atau bahkan lebih cepat lagi. “Yang penting sudah ada
bayangan tentang gambar yang ingin dibuat,” ujarnya.

Ia mengaku
kerap mendapat order ke berbagai daerah, seperti Bali, Bandung, Cirebon,
Palembang, Surabaya. Bahkan, pernah juga mendapat order hingga Malaysia
dan Singapura.

Untuk paket body painting, ia mematok tarif Rp 1 juta-Rp 2 juta. Harga ditentukan oleh kerumitan gambar. Bila gambar menggunakan air brush maka tarifnya lebih mahal. Dalam sebulan, ia mendapat omzet Rp 25 juta.

Sementara itu, dari Bandung, seniman body painting
yang sudah lumayan dikenal adalah Yusepthia Soewardi. Pria yang akrab
dipanggil Kent-Kent ini sudah terjun ke usaha ini sejak tahun 1990-an.
Pelanggannya mulai dari kalangan remaja, mahasiswa hingga artis.

Menurutnya, body painting
bukan sekadar aktivitas menggambar indah. Tapi juga bagaimana
menghasilkan gambar yang pas dengan media tubuh yang tersedia. “Bentuk
wajah tiap orang itu berbeda, nah gambar yang dibuat harus sesuai dengan
bentuk wajahnya,” ujarnya.

Ia mematok tarif body painting mulai Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta. Sayang, ia merahasiakan omzet yang didapatnya dari usaha ini.
Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/lahan-bisnis-dari-seni-melukis-tubuh/?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Terimakasih telah membaca di Topbisnisonline.com, semoga bermanfaat, mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, Aopok.com dan join di komunitas Topoin.com.


      Top Bisnis Online
      Logo
      Compare items
      • Total (0)
      Compare
      0