Keuntungan
bisnis makanan bisa mencapai 100 persen. Tentu hal ini begitu
menggiurkan dan banyak orang yang melirik bisnis kuliner. Namun, banyak
orang yang bingung tentang cara menghitung modal usaha untuk memulai
bisnis mereka. Simak cara Koko Hidayat, pengajar kursus memasak di Klub Nova, dalam menghitung modal dan variabel lain dalam memulai bisnis makanan.
Gambaran usaha 1. Bahan baku Dalam
pembuatan makanan, usahakan cari bahan makanan yang mudah ditemukan di
toko, pasar tradisional atau mal. Disarankan untuk membeli bahan baku
berkualitas, karena akan menghasilkan makanan lezat dan bergizi.
2. Perlengkapan usaha Untuk
skala usaha kecil dan menengah (UKM), lihat kembali dapur Anda, apakah
ada perlengkapan dapur yang bisa digunakan. Kalau memang belum ada,
disarankan membeli perlengkapan usaha dalam volume kecil terlebih
dahulu.
3. Tenaga kerja Dalam skala kecil, ada baiknya
produksi makanan ditangani bersama keluarga. Karena selain tidak
membayar tenaga kerja, kualitas bahan dan pembuatan makanan lebih
terjaga. Lain halnya jika jumlah pesanan mulai meningkat, tidak ada
salahnya merekrut tenaga kerja.
4. Kemasan Cara mengemas
makanan yang akan dijual perlu dipersiapkan. Usahakan kemasan menarik
untuk memberikan nilailebih pada produk Anda. Banyak konsumen yang
membeli makanan karena kemasannya yang cantik atau unik. Cara
sederhananya, gunakan kardus polos yang ditempel stiker nama usaha atau
merek makanan Anda. Jika usaha semakin berkembang, Anda bisa
meningkatkan kualitas kemasan dengan memproduksi kardus berbagai ukuran
dengan merek yang dicetak pada kardus.
5. Promosi dan penjualan Banyak
cara yang dilakukan untuk mempromosikan makanan seperti membuat
spanduk atau kartu nama. Promosi dari konsumen melalui mulut ke mulut
juga efektif, apalagi jika kualitas makanan Anda digemari pasar. Cara
promosi lainnya adalah melalui website atau jualan online. Sebagai tahap awal, Anda bisa menitip penjualan makanan di kantin atau toko terdekat.
6. Penetapan harga Harga
jual tergantung segmen yang Anda bidik. Hal ini terkait dengan harga
bahan dan besar keuntungan yang Anda inginkan. Biasanya keuntungan
makanan antara 50-100 persen.
Biaya investasi Alokasikan
biaya investasi meliputi pembelian barang-barang yang akan digunakan
untuk memproduksi makanan, dalam jangka panjang. Misalnya, oven gas,
tabung gas, mixer, loyang, cetakan, timbangan, dan lainnya.
Biaya operasional Biaya
operasional adalah biaya tetap ditambahkan biata variabel. Yang
dimaksud dengan biaya tetap adalah biaya penyusutan dari barang
investasi. Misalnya oven diperkirakan dalam kondisi baik hungga empat
tahun ke depan atau 48 bulan. Jadi, nilai penyusutan per bulan adalah
1/48 kali harga oven.
Sedangkan biaya variabel meliputi harga
semua bahan atau jasa yang diperlukan selama sebulan. Seperti tepung,
margarin, gula pasir, telur, upah tenaga kerja.
Menghitung keuntungan Cara
menghitung keuntungan adalah total penerimaan dikurangi biaya
operasional. Sebagai simulasi, jika total penerimaan dalam satu bulan
sebesar Rp 6 juta, sedangkan biaya operasional sebesar Rp 3 juta, maka
keuntungan yang Anda bisa nikmati adalah Rp 6 juta dikurangi Rp 3 juta,
yakni Rp 3 juta sebagai profit bisnis kuliner Anda. Mudah bukan?
Selamat menjadi pengusaha! (*/Klub Nova) |