Memang tidak mudah untuk menjadi pengusaha. Berbagai resiko pun akan dihadapi. Kehilangan kerugian dan kehilangan modal sudah pasti akan dihadapi. Namun demikian, tidak ada salahnya untuk mencobanya.
Ada 2 (dua) kemungkinan yang akan dihadapi oleh orang yang hendak melakukan bisnis: kalo nggak rugi ya untung. Resiko tentunya ada, yang terpenting adalah bagaimana mengelola dan meminimalisir resiko itu mnjadi profit yang menjanjikan. Pada kesempatan ini, akan saya berikan tips bagaimana menjadi pengusaha properti.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin memulai usaha properti, yaitu sebagai berikut :
1. Legalitas Usaha
Legalitas usaha berkaitan dengan bentuk usaha yang dijalankan yaitu apakah individu atu berbentuk badan hukum.
2. Legalitas Proyek
Legalitas proyek meliputi :
– Keabsahan pemilikan tanah berupa dokumentasi tanah berupa SK Camat, Sertifikat Hak Milik atau Hak Guna Usaha. Perlu diperhatikan juga apakah status tanah tersebut milik sendiri atau merupakan ahli waris. untuk memberikan keyakinan yang sempurna atas kepemilikan tanah ini hendaknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan pejabat pembuat akta tanah (Notaris PPAT).
– IMB. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sangat mutlak dibutuhkan. Tanpa IMB proyek pembangunan perumahan akan mengalami kegagalan. Proyek yang tidak memiliki IMB akan dihentikan oleh petugas dan bangunan yang sudah berdiri dapat dirobohkan.
3. TeamWork
Kesuksesan suatu uasaha terletak pada kerjasama tim yang kuat dan solid. Pimpinan, marketing dan para pekerja proyek harus saling mendukung untuk tujuan penyelesaian proyek yang tepat waktu.
4. Material Bangunan
Bahan bangunan tak kalah pentingnya harus tersedia. Tertundanya bahan bangunan akan mengakibatkan tertundanya proyek, yang berakibat time schedule melenceng dari waktu yang telah ditentukan. Agar ketersediaan bahan bangunan dapat terpenuhi, cobalah lakukan kerjasama dengan beberapa supplier bahan bangunan. Mintalah kesediaan mereka menjadi pemasok dengan pola pembayaran yang lunak. Jika memungkinkan lakukan tender menjadi pamasok sehingga harga pengadaan material bangunan lebih bersaing dan murah.
5. Time Schedule
Waktu pengerjaan sangatlah perlu diperhatikan. Ketepatan waktu dapat menghemat pengeluaran. Proyek yang dikerjakan melebihi waktu yang ditetapkan akan memberikan dampak pada penambahan biaya proyek, yang pada akhirnya apabila tidak terkendali akan dapat menggerus keuntungan yang telah direncanakan.
6. Marketing
Fungsi pemasaran sangat dibutuhkan agar rumah dapat terjual seluruhnya. Pemasaran yang baik akan memberikan keuntungan berupa perolehan dana awal berupa booking fee dan downpayment. Agar penjualan rumah dapat diserap oleh pembeli, sebaiknya penjualan dilakukan secara kompetitif dengan harga yang cukup bersaing dan ringan. Pencicilan DP dapat menjadi alternatif yang baik.
7. Pendanaan
Pendanaan adalah cara perolehan dana daripihak ketiga baik individu maupun dari sebuah lembaga keuangan. Kelengakapan dokumen legalitas usaha, legalitas proyek, kerjasama yang baik dengan pemasok, ketepatan waktu serta pemasaran yang dilakukan akan memberikan nilai tambah untuk memperoleh bantuan dana dari pihak ketiga ini.
sumber:id.shvoong.com
Promosikan Usaha Anda di Iklan Gratis 88DB.com