

Hingga laporan tahunan terakhirnya, dengan dukungan 226.000 karyawan, astra telah memiliki aset 351 Triliun, pendapatan bersih 237 triliun dan mengembangkan bisnisnya hhingga menjadi 7 segmen usaha. Terdiri dari : Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi dan Properti.
Segmen Usaha Otomotif
- Kendaraan Roda empat, Toyota, Lexus, Daehatsu, Isuzu, UD Trucks, Peugeot
- Kendaraan Roda 2, Honda
- Komponen, PtAstra Otoparts
- Produk & Jasa Terkait Otomotif, Astraword dan Astra Digital Internasional
- Pembiayaan Mobil, PT Astra Sedaya Finance dan PT ToyotaAstra Finance Service
- Pembiayaan Sepeda Motor, PT Federal Internasional Finance
- Pembiayaan Alat Berat,PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Komatsu Astra Finance
- Asusransi Umum, PT Asuransi Astra Buana
- Asuransi Jiwa, PT Astra Aviva Life
- Jasa Perbankan, PT Bank Permata
- Fintech, Pt Astra Welab Digital Arta
Segmen ini terkonsolidasi di bawah PT United Tractors anak usaha dengan kepemilikan 59,5%. Seluruh saham PT United Tracktors di bursa efek indonesia dengan kode UNTR. Pada tahun 2019 UNTR memberikan kontribusu pendapatan bersih sebesar 35% atau 84 Triliun dan berhasil membukukan laba bersih sebesar 6,7 Triliun.
- Mesin Kontruksi, PT United Tractors dan Traktor Nusantara
- Kontraktor Penambangan, PT Pamepersada Nusantara
- Pertambangan, PTTuah Turangga Agung danPT Agincourt Resources
- Kontruksi, PT Acset Indonesia
- Energu, PT Bhumi Jati Power
Segmem Agri bisnis Grup Astra berada di bawah pengelolaan anak perusahaan PT Astra Agro Lestari. Yang telah tercatat di bursa efek indonesia dengan kode AALI. Kepemilikan grup astra pada AALI sebesar 79. Rendahnya harga minyak kelapa sawit atau Crude palm oil ( CPO ) mempengaruhi pendapatan Bersih di segmen ini, yang tercatat 17,5 Triliun dan hanya membukukan laba bersih sebesar 292 Miliar
- Perkebunan Kelapa Sawit, PT Astra Agro Lestari
- Pabrik Pengolahan Minyak Sawit, PT Tanjung Sarana Lestari dan PT Kreasijaya Adhikarya
- Perdagangan Komoditi, Astra –KLK Pte
- Peternakan di Perkebunan Kelapa Sawit, PT Agro Menara Rachmat
Dengan selesainya proses kontruksi dari seluruh proyek jalan tol Astra Infra, sehingga semua konsesi jalan tol milik Astra pun telah mulai beroperasi. Pencapaian ini memberikan pendapatan Bersih di segmen ini tercatat 7,4 Triliun dan berhasil membukukan laba bersih sebesar 168 Miliar
- Infrastuktur Umum, PT Astra Tol Nusantaradan PT Astra Nusa Perdana
- Logistik, PT Serasi Autoraya dan PT Solusi Mobilitas Bangsa
- Jalan Tol, PT Marga Mandala Sakti, PT Marga Trans Nusantara, PT Marga Harjaya Infrastruktur, PT Trans Marga Jateng, PT Lintas Marga Sedaya dan PT Jasamarga Surabaya Mojokerta
- Pelabuhan laut, PT Pelabuhan Penajam Buana Taka
- Solusi Infrastruktur, Astra Infra Solution
- Layanan Printing & Digital, PT Astra Graphia
- Solusi Layanan Kantor, PT Astragrapia Xprins Indonesia
- Teknologi Informasi dan Layanan Digital
Sebagai pilar bisnis terbaru dalam Grup Astra . ditengah situasi industri yang belum kondusif , segmen usaha properti bersama dengan mitra strategis nasional dan internasional. Astra Property membukakan pendapatan Bersih di 145 Miliar dan memberi kontribusi laba bersih sebesar 83 Miliar
- Properti Komersial, PT Menara Astra, PT Samadista Karya, PT Astra Astari Sejahtera dan PT Astari Marga Sarana
- Perdagangan Properti, PT Brahmayasa bahtera, PT Samadista Karya, PT Astra Modern Land dan PT Award Global Infinity
Catatan Menarik Tentang ASII
kendaraan serta layanan perbaikan, perawatan dan perlindungan asuransi. Investasi tidak langsung pada Go-Ventura, perusahaan modal ventura yang fokus untuk mendanai perusahaan start up. Bekerjasama dengan welab untuk membentuk perusahaan teknologi finansial “Maucash” yang telah di download lebih dari 1juta pengguna.
Telah menjual Bank Permata (BNLI) kepada Bankok Bank Public Company Limited. ASII telah menjual seluruh saham BNLI yang dimiliki senilai 16,83 Triliun. atau setara dengan Rp. 1346,97 per lembar saham. sebelumnya Astra Internasional (ASII) memiliki 44,56% saham Bank Permata. Dana Sebesar 16.83 Triliun ini kedepannya akan digunakan untuk tujuan investasi perusahaan, selain itu dana sebesar 16.83 T itu tentu menjadi angin segar di tengah pandemi covid-19 yang terjadi di indonesia.