

Jakarta – Selama bertahun-tahun, banyak
pengusaha yang masih mengandalkan cara tradisional untuk menggenjot
modal. Dimulai dengan menabung, setelah itu cari mitra atau pinjaman
bank dan seterusnya. Padahal ada banyak cara untuk mengenjot modal di
zaman sekarang
Modal yang kuat memang bukan jaminan perusahaan
bisa sukses, tapi setidaknya Anda akan berada di garis start dengan
persiapan yang kuat. Meski kini makin banyak cara untuk genjot modal,
tapi caranya tidak mudah.
Semua cara ada kelebihan dan
kekurangan, ada pula keuntungan dan risiko yang didapat. Jadi, dengan
cara apa saja anda bisa menggenjot modal usaha? Seperti dikutip dari
CNBC, Jumat (24/5/2012), berikut ini:
1. Modal Keringat

Ini merupakan modal yang paling awal. Jangan salah,
dengan modal keringat alias niat saja sebuah perusahaan bisa berjalan.
Tanpa harus mengeluarkan uang, anda bisa merancang kode untuk aplikasi
android atau buka bengkel di garasi rumah.
Mereka yang berhasil: Facebook
diluncurkan dari sebuah kamar asrama Harvard oleh Mark Zuckerberg,
Dustin Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin.
Keuntungan: dengan menginvestasikan sumber daya alias keahlian diri sendiri Anda bisa lebih kreatif dan bisa menentukan arah perusahaan.
Hati-hati: jika
Anda mitra, jangan ambil risiko. Bikin perjanjian tertulis mengenai
kontribusi anda yang hanya mengandalkan skill. Jangan sampai anda
‘ditendang’ di kemudian hari karena tidak ikut menyetor modal secara
tunai.
2. Tabungan dan kartu kredit

Modal awal perusahaan yang berasal dari simpanan si
pendiri sangat lazim ditemui. Seorang pengusaha pasti rela mengeluarkan
tabungannya untuk pertumbuhan perusahaan. Jika, masih tidak cukup, Anda
bisa menggunakan kartu kredit pribadi.
Mereka yang berhasil: penjaga
toko kelontong Kevin Smith menjual koleksi komiknya yang berharga dan
memaksimalkan pinjaman di kartu kreditnya untuk membesut film “Clerks”
di tahun 1994. Dia berhasil mengumpulkan modal US$ 27.000 termasuk
beberapa pinjaman dari keluarga dan kerabat. Filmya sendiri meraih
pendapatan lebih dari US$ 3 juta.
Keuntungan: Anda
punya kendali penuh atas perusahaan. Selain itu, Anda akan lebih serius
menjalankan perusahaan karena ada risiko kehilangan uang yang sudah
susah payah dikumpulkan.
Hati-hati: Jika Anda
tidak terbiasa menyusun anggaran, belajar dari sekarang. Manajemen uang
yang buruk bisa menghilangkan modal Anda dengan cepat tanpa mendapat
apa-apa.
3. Keluarga dan kerabat

Ketika pengusaha muda dinilai punya potensi, keluarga dan
kerabat biasanya ingin membantu dalam menambah modal. Orangtua biasanya
akan memberikan modal secara cuma-cuma, sementara teman dan kerabat
lainnya ingin punya sedikit saham di perusahaan Anda.
Mereka yang berhasil: penulis
naskah muda, Edward Burns, menulis sebagian besar naskah film
perdananya “The Brothers McMullen” di rumah ibunya. Teman-temannya
menjadi pemeran dalam film tersebut. Film itu mendapatkan penghargaan
Grand Jury Prize di festival film Sundance, kemudian dijual ke
Searchlight Pictures, anak usaha 20th Century Fox. Filmnya pun menjadi
film terlaris di tahun 1995.
Keuntungan: Keluarga dan kerabat biasanya menolong dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan, ya mungkin sedikit imbalan boleh-boleh saja.
Hati-hati: Alangkah
baiknya jika Anda membuat perjanjian tertulis. Meski keluarga biasanya
memberikan pinjaman tanpa bunga, secara tidak langsung mereka jadi
pemegang saham di perusahaan Anda. Mereka berhak mendapat imbalan.
4. Pinjaman bank

Pinjaman bank sangat berguna bagi mereka yang ingin
memulai usaha tapi tak punya banyak modal ataupun sumber modal lain.
Jika perusahaan mulai mencetak laba, biasanya bank akan makin mesra
mendekati Anda.
Mereka yang berhasil: Insinyur
pensiunan Oscar Wong memproduksi bir sebanyak 6.500 barel setahun,
melalui usaha miliknya Highland Brewing Company di Asheville, N.C. Ia
dapat pinjaman US$ 1,9 juta dari Avista Business Development Corporation
dan Banking Branch & Trust Co. Kini produksi birnya berhasil
digenjot sampai 30.000 barel per tahun.
Keuntungan: Anda tidak perlu mengeluarkan uang sendiri dan bank tidak akan menjadi pemegang saham di perusahaan Anda.
Hati-hati: Bank
melihat bisnis yang baru berdiri punya risiko tinggi. Untuk bisa dapat
kepercayaan bank, siapkan rencana bisnis yang solid juga aset-aset yang
bisa jadi jaminan jika ternyata nanti bisnis Anda tidak berjalan dengan
baik.
5. Pinjaman alternatif

Web commerce dan media sosial memberikan
perusahaan-perusahaan kecil alternatif di luar pinjaman bank. Web-web
ini menemukan basis pelanggan potensial yang besar dari mereka yang
pengajuan kreditnya sering ditolak oleh bank.
Mereka yang berhasil: Perusahan
Seth Perlman, Gaines Motor Coaches di Las Vegas meminjam US$ 35.000
dari On Deck musim gugur tahun lalu. Uang itu digunakan untuk
memperbarui bus-bus besarnya dan disewakan sebagai transportasi kru tur
konser band-band rock. Bus hijau yang dinamai Emerald itu sekarang sudah
di-booking untuk lebih dari 320 hari setahun.
Keuntungan: Proses aplikasi bisa lebih sederhana dan cepat daripada aplikasi ke bank.
Hati-hati: Meski
beberapa pemberi pinjaman mengatakan bunganya kompetitif, tingkat suku
bunga bisa melampaui 30% tergantung dari kondisi peminjam.
6. Investor ‘Malaikat’

Orang-orang kaya yang disebut investor ‘malaikat’ senang
bertaruh di tahap awal perusahaan tertutup yang sekiranya mampu
bertumbuh pesat tapi masih terlalu kecil untuk minta dana jutaan dolar
dari perusahaan investasi. Pembelian saham sebagai investasi dengan dana
pribadi ini disebut private placement.
Mereka yang berhasil: Pada
tahun 1998 salah satu pendiri Sun Microsystems, Andy Bechtolsheim
memberi Larry Page dan Sergey Brin selembar cek bernominal US$ 100.000
untuk membantu berdirinya Google Inc.
Keuntungan: Investor ‘malaikat’ kebanyakan pengusaha berpengalaman dan bisa jadi penasehat berharga bagi perusahaan-perusahaan muda.
Hati-hati: Melepas
saham ke investor baru berarti mengurangi kebebasan pengusaha dalam
membuat keputusan bisnis secara sepihak. Struktur kepemilikan baru juga
akan membatasi penilaian dan pilihan untuk pendanaan tahap berikutnya.
Saham yang dimiliki pribadi biasanya sulit dijual lagi.
7. Merger dan akuisisi

Perusahaan kecil bisa mencapai tahap pertumbuhan
berikutnya jika bergabung dengan perusahaan besar yang mau beli.
Perusahaan raksasa kerap berminat mengakuisisi perusahaan kreatif yang
punya produk atau jasa baru menjanjikan.
Mereka yang berhasil: Instagram yang dibeli Facebook seharga hampir US$ 1 miliar.
Keuntungan: Anda,
mitra dan investor mendapat bayaran tunai atas keberanian menelurkan
ide brilian dan mewujudkan jadi nyata. Pendapatan ini bisa digunakan
untuk membangun bisnis baru atau beristirahat.
Hati-hati: Jika
Anda memutuskan keluar setelah perusahaan diakuisisi, orang lain yang
akan menikmati potensi dan hasil dari bisnis yang Anda bina dari nol.
8. Initial Public Offering (IPO)

Perusahaan tertutup bisa mengumpulkan sejumlah dana segar
untuk ekspansi dengan menawarkan sahamnya ke publik lewat IPO. Pendiri
dan investor dini punya nilai kekayaan yang ditentukan harga perdagangan
saham harian.
Mereka yang berhasil: Pada tahun
2007, Mark Pincus mendirikan Zynga, produsen game-game media sosial
seperti FarmVille dan Cityville. Desember 2011, Zynga mengumumkan IPO
100 juta saham umumnya di harga US$ 10 per sahamnya.
Keuntungan: Anda
dan pemegang saham bisa meraup profit jika harga saham melejit. Pendiri
dan investor dini seperti perusahaan investasi juga punya kesempatan
melepas sahamnya ke bursa.
Hati-hati: Harga
saham bisa saja anjlok di bawah harga IPO, tergantung pada performa
perusahaan dan kondisi ekonomi. Terdaftar sebagai perusahaan terbuka
juga berarti mengharuskan Anda mengumumkan laporan keuangan ke publik.
Selain itu, banyak syarat serta ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.
http://finance.detik.com/read/2012/05/25/073315/1924328/4/8-cara-mudah-genjot-modal-usaha