

Toko roti memberikan layanan berbeda tergantung pada jenis makanan yang
dijual. Kue, cupcake, pai, brownies, roti tawar dan kaserol merupakan
beberapa jenis makanan yang biasa dijual di sebuah toko roti. Toko roti
rumahan biasanya tidak memerlukan ijin tertulis dari Departemen
Kesehatan atau BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan), meski akan
lebih baik jika memilikinya. Menjalankan sebuah bisnis toko roti
termasuk menantang apalagi bagi orang yang terbiasa bekerja di kantor
karena bekerja di rumah akan terasa sangat berbeda.
Berikut ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam memulai dan menjalankan bisnis roti di rumah:
* Pertimbangkan apakah dapur Anda di rumah bisa digunakan untuk membuat roti dalam jumlah besar.
Biasanya dapur di rumah tidak terlalu besar namun lebih bisa dijaga
kebersihannya dibanding dapur berukuran lebih besar di bangunan yang
bukan rumah.
* Buatlah daftar bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi roti. Tepung
terigu/ gandum, gula, mentega, telur, dan coklat ialah beberapa bahan
yang sering digunakan untuk pembuatan roti dan bisa digunakan secara
aman untuk jangka panjang dan tidak membutuhkan persetujuan atau ijin
dari Depkes/ BPOM. Lain halnya jika Anda menambahkan bahan-bahan aditif
seperti pewarna, pengawet dan sejenisnya yang diawasi penggunaan dan
kadarnya dalam makanan. Berikan label untuk makanan Anda yang dikemas
yang memuat bahan yang digunakan, tempat toko roti, dan bahan yang
potensial menjadi pemicu alergi (alergen) bagi sebagian orang seperti
kacang, susu, dan sebagainya.
* Tentukan secara umum apa saja layanan yang akan diberikan toko roti Anda.
Untuk itu Anda harus tahu konsep toko roti seperti apakah yang Anda
ingin jalankan, apakah akan menjadi sebuah toko roti serba ada atau
toko roti yang lebih berfokus pada pemesanan untuk acara-acara tertentu?
*
Pasarkan roti buatan Anda dengan membagikannya pada teman, kolega,
teman dari teman, dan utamanya keluarga untuk rekomendasi dari mulut ke
mulut. Jangan lupa untuk beriklan di koran setempat atau
situs komunitas penggemar roti, misalnya. Buat sebuah situs yang
representatif untuk memperkenalkan usaha roti Anda. Buatlah sesederhana
mungkin sehingga pengunjung tidak bingung untuk melihat apa saja yang
Anda tawarkan dan bagaimana mereka bisa menghubungi Anda untuk membeli.
Jangan lupa berikan gambar dan harga roti yang Anda tawarkan. Sebarkan
selebaran dan email ke pelanggan yang sudah ada.
* Catat semua transaksi keuangan dengan baik dan rapi.
Simpan resep-resep pembuatan roti sehingga kelak jika dibutuhkan akan
bisa diakses dengan mudah. Pantau dengan teliti jumlah pengeluaran yang
berkaitan dengan karyawan dan jumlah pemasukan yang dihasilkan. Ini
akan memudahkan Anda jika keuangan usaha harus diaudit kelak.
Sumber : ciputraentreprenuership.com