Sebelumnya saya sudah mengulas keuntungan dan kerugian yang saya rasakan setelah memiliki sepeda listrik. Jika teman-teman sudah memahami kelebihan dan kekurangan sepeda listrik terus siap dan yakin membeli, saya ingin sharing beberapa masukan. Menurut saya hal ini akan sangat bermanfaat untuk diketahui, dipertimbangkan sekaligus bisa jadi reminder. Berikut adalah beberapa saran dari saya pribadi :
1. Sebaiknya charger di luar rumah
Setelah saya pikir-pikir akan lebih tenang dan aman kalau sepeda listrik di cas di luar rumah seperti di teras atau di garasi jika ada, yang penting lokasi terlindungi dari hujan dan matahari langsung. Berdasarkan pengamatan saya tidak sedikit orang yang memutuskan cas sepeda listrik di dalam rumah terutama di ruang tamu atau dapur. Melihat ini saya rasanya ngeri-ngeri gimana tapi apalah daya ya rata-rata rumah masyarakat sempit dan kecil apalagi yang tinggal di lokasi yang padat.
Berhati-hatilah karena cas sepeda listrik jauh harus waspada dibanding cas hape maupun laptop. Baterainya besar, jadi kalau terjadi ledakan pastinya juga lebih besar. Misalnya saja belum lama ini ada kasus ledakan sepeda listrik yang lagi dicas di kamar tamu. Nahasnya di ruang tengah tersebut ada kasur sehingga api langsung menyambar dan langsung menyebabkan kebakaran besar.
Kata orang musibah datangnya siapa yang bisa menebak. Walau kasus ledakan sepeda listrik masih jarang tetapi bukankah sebaiknya berjaga-jaga saja. Daripada was-was ya mendingan diusahakan yang lebih aman bukan?
2. Sebaiknya diparkir di garasi atau tempat khusus
Nah, ini yang sempat membuat saya galau abis. Soal lokasi cas bisa saya siasati di luar khususnya di belakang rumah sehingga tidak perlu lagi cas dalam ruangan. Namun, soal parkir sepeda ini sedikit jadi masalah bagi saya. Soalnya rumah kontrakan kami kecil dan terpaksalah kami satu ruangan dengan sepeda listrik ini. Anak dan suami tidur di ruang tamu, sepeda listrik dan motor pun juga ikutan “tidur” disitu. Dengan kata lain sekamar sama kendaraan. Ya ngeri saja gitu sekamar sama sepeda listrik dan motor.
Apalagi ada kasus sepeda listrik maupun sepeda motor yang meledak dam terbakar walaupun dalam posisi mati atau tidak sedang di cas. Walau kasusnya juga bisa dihitung jari, akan lebih baik, kalau seandainya tidak tidur satu ruangan dengan kendaraan-kendaraan.
Beberapa hari yang lalu akhirnya saya memutuskan menjadikan teras sebagai tempat parkir sepeda listrik siang hari maupun di malam hari. Saya membeli beberapa meter terpal sebagai penutup dinding-dinding. Rasanya saya lebih lega walaupun dengan solusi seadanya. Maunya buat ruangan khusus dari kayu tetapi terpaksa ditunda karena kami ada rencana pindah dalam waktu dekat.
3. Hati-hati jangkauan anak-anak
Kadang anak-anak bisa melakukan apa yang kita pikir tidak mungkin mereka lalukan. Mereka memiliki rasa ingin tahu lebih tinggi. Saya menemukan tak sedikit orang tua yang berrcerita kalau anak-anak mereka memasukkan benda ke lubang colokan sepeda listrik sehingga ada yang mengeluarkan asap dan ada juga yang tidak mau di cas lagi.
Kalau anak saya sendiri yang juga masih kecil-kecil, mereka suka naik dan dijadikan tempat main sehingga sepedanya pernah tumbang. Untungnya tidak kenapa-napa. Kalau seandainya rusak tentu jadi masalah karena sebagaimana yang pernah saya ceritakan disini tidak ada tempat servis khusus sepeda listrik.
4. Waspada jika bonceng balita
Ini satu lagi yang wajib diperhatikan orang tua. Yup, masih terkait dengan anak-anak. Anak saya pernah melompat dari tempat duduk kebelakang. Melompat saat sepeda sedang berjalan sehingga kakinya sedikit terluka dan sakit. Tapi syukurnya dia melompat di lapangan yang sepi orang. Kalau melompat saat dijalan raya dan ramai kendaraan akan sangat berbahaya.
Ini mungkin karena ukuran sepeda listrik yang lebih kecil dan lebih rendah. Jadi anak-anak menganggap jaraknya tidak terlalu tinggi dari tanah atau aspal. Bisa juga karena mereka menurutkan nyali suka tantangan atau mungkin meniru sebab pernah melihat orang lain melakukannya.
5. Pelajari petunjuk penggunaan dan tanda-tanda indikatornya
Orang bijak berkata bahwa segala sesuatu ada ilmunya. Bagi yang masih awam sepeda listrik mau tidak mau harus mengetahui apa dan bagaimana sepeda listrik demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, ketentuan dari pabrik tidak boleh overcharge. Jika tidak tahu dan dilakukan tentu akan beresiko menimbulkan kerusakan baterai dan bisa saja memicu ledakan.
6. Pantau waktu charger
Nah, ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Jangan lupa menjaga dan merawat sepedanya dengan baik dan penuh kehati-hatian. Jangan asal-asalan saja. Ada orang yang suka charger di malam hari, mereka memasang charger sepeda listrik kemudian ditinggal pergi tidur sampai pagi. Walaupun sejauh ini mungkin tidak ada masalah, sebenarnya tetap saja tindakan teledor. Seperti yang disinggung sebelumnya, begitu indikator baterai berubah hijau maka berarti penuh.
Jika sudah penuh maka charger harus dibuka. Bayangkan jika ditinggal tidur sampai pagi tentu tidak tau kapan penuhnya. Tidak heran bisa menyebabkan over charge yang tidak hanya merusak baterai juga berpotensi menimbulkan ledakan.
7. Cukup di lap basah saja
Saya heran karena ada orang yang mencuci sepeda listriknya sama seperti mencuci sepeda motor. Padahal sudah jelas-jelas ada imbauan dari pabriknya agar dihindarkan dari panas langsung dan juga air. Apa mungkin ada sepeda listrik yang anti air ya? Walaupun roda sepeda listrik bagian belakang ditutup rapat untuk melindungi dari air, rasanya tetap saja beresiko. Misalnya jika baut longgar dan kemasukan air tentu bisa menyebabkan kerusakan. Mendingan cari aman saja dalam membersihkan sepedamu, cukup lap dengan kain basah terus lap lagi dengan kain kering.
8. Berpikir ulanglah jika jalan di daerahmu sangat jelek
Hm, sepeda listrik terasa enjoy dikendarai jika.jalan rayanya mulus. Sebaliknya terasa sangat tidak menyenangkan kalau di jalan yang berlubang, berbatu dan tidak rata. Jika dipikir-pikir sepeda listrik ini lebig cocok untuk mereka yang tinggal di perkotaan dengan jalan raya yang bagus. Jika kamu tinggal di desa kecil ingin membeli ya boleh-boleh saja asalkan jalannya mendukung. Jika jalan sangat jelek dan dipaksakan beli sepeda listik, ya jangan menyesal jika sepedanya cepat rusak.
9. Belilah jika ada cabang servis di daerahmu
Satu hal yang sempat membuat saya merasa menyesal agak terburu-buru beli sepeda listrik adalah saya tidak mengetahui kalau ternyata tidak ada bengkel resmi atau layanan servis resmi di tempat saya tinggal. Bahkan ya, merk yang saya beli lokasi servis resminya baru ada di beberapa kota saja di Jawa. Begitu juga tempat penjualan suku cadangnya. Entah bagaimana nanti nasib sepeda saya jika saya mau servis atau beli sparepartnya.
10. Pertimbangkan betul jika beli online
Saat ini apa-apa dibeli secara online bahkan sepeda listrik juga. Sepeda listrik saya juga dibeli secara online sangat jauh dari Jawa Timur ke Sumatera hingga membutuhkan waktu pengiriman 2 minggu dengan kargo. Begitu sampai dirumah, saya jadi sedikit kesulitan dalam merangkai beberapa bagian sepedanya dan juga kebingungan bagaimana caranya. Terpaksa harus nanya terus sama penjual dan mencari tahu di internet.
Satu hal yang saya pikir-pikir membuat saya ngeri sendiri adalah jika ada kerusakan apa solusi yany bisa saya dapatkan? Wong, penjualnya jauh disana. Kalau penjual di kota sendiri bisa tanya langsung, minta dirangkai langsung dan yang penting bisa dicoba langsung. Kalau ada kerusakan lebih gampang juga mau ditukar. Pertimbangkan betul jika mau beli online, apakah kamu siap dengan resikonya?
***
Nah, demikianlah 10 cara merawat sepeda listrik agar lebih aman, nyaman dan terjaga keselamatannya untuk kamu. Tips diatas adalah pendapat dan pikiran saya sendiri berdasarkan pengalaman saya. Jika dirasa ada benarnya dan baik menurutmu, bisa kamu pertimbangkan. Sebaliknya, jika kamu merasa tidak cocok dengan saran saya ya tidak masalah. Kamu bisa melakukan apa yang kamu yakini dan baik untukmu. []
